Aktifitas di Hari Tua
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Merancang hari tua, berkarya apa? Saat ini tengah menikmati menulis, berkebun, mengelola sampah, merintis kedai kuliner, dan mengisi kegiatan pemuda. Semoga ini tetap langgeng hingga menghadap Allah. Tak terlihat namun ada karyanya. Tersembunyi dari penduduk bumi namun ditonton oleh penduduk langit.
Di rumah, telah mengoleksi 1.000 buku. Sebagian besar tentang sejarah. Kelak, berwisata ke beragam perpustakaan nasional maupun daerah. Berteman dengan yang diam, tak bisa berbicara, namun penuh dengan lautan keilmuan. Menyambung masa lalu dengan masa kini dan masa depan.
Semoga kelak bisa mengelola hingga 2,5 hektar tanah. Kepemilikan tanahnya dirubah menjadi status wakaf. Hasil olahannya, sepertiga untuk konsumsi, sepertiga untuk diinvestasikan kembali, sepertiga untuk sedekah. Bisa dikembangkan menjadi pesantren salafiah agrobisnis dan agrowisata.
Mengelola sampah. Menyusuri tempat sampah. Menyusuri tempat pembakaran sampah. Memungut dedaunan di kebun yang tak dihiraukan. Membuat pupuk dari air hujan dan sampah. Menyebar sampah di tanah yang dikelola. Bahagianya menyusuri tempat yang dihinakan manusia. Dari sampah Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati.
Berbisnis hanya untuk mendapatkan syafaat Rasulullah saw di padang Masyhar. Mendistribusikan kemanfaatan dan kemudahan. Menggerakkan dan mengelola manusia. Bergerak secara berjamaah agar kemaslahatan lebih terorganisir.
Berkebun hanya untuk mengikuti bimbingan Rasulullah saw. Persiapan menghadapi huru hara Hari Kiamat dengan mengolah tanah, berternak dan menanam pohon. Bersedekah kepada alam. Bersedekah kepada seluruh makhluk Allah yang tidak kita ketahui dan hanya Allah yang tahu. Bersedekah tanpa seorang pun tahu sedang bersedekah.
Mencoba terus membimbing para pemuda. Seperti pohon pisang yang menyiapkan tunas baru sebelumnya buahnya masak. Membimbing dalam keheningan bukan riuh rendah kepopuleran. Satu pemuda yang terbimbing lebih baik dunia seisinya.
0 komentar: