Rekonstruksi Pembunuhan dari Kisah Nabi Yusuf
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Bagaimana menutupi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh para oligarki kezaliman? Lihatlah kisah Nabi Yaqub dan saudaranya Yusuf. Lihatlah cara saudaranya Nabi Yusuf dalam membuat rekayasa kebohongan dalam rekonstruksi terbunuhnya Nabi Yusuf di hadapan Nabi Yaqub.
Pilihlah tempat yang semua pihak sepakat bahwa tempat tersebut sangat berbahaya. Yaitu, padang pasir yang banyak serigalanya. Buatlah kesepakatan bersama dalam tubuh oligarki untuk saling menguatkan rekayasa dengan kalimat bahwa kami satu kelompok yang kuat untuk menjaga Nabi Yusuf.
Tidak boleh ada yang berkhianat diantara kelompok oligarki maka dibangun mindset bersama bahwa Nabi Yusuf lebih dicintai oleh Nabi Yaqub dari mereka, padahal mereka banyak jumlahnya dan kelompok yang kuat. Nabi Yusuf harus dijadikan musuh bersama.
Korban oligarki kezaliman adalah seorang anak yang mau beranjak remaja. Belum memiliki kekuatan yang sempurna. Dianggap masih bisa dikelabuhi dengan bermain-mainan dan bersenang-senang. Seorang anak belia, dihadapi dengan kelompok besar dan kuat. Itulah logika oligarki kezaliman untuk memudahkan kerja-kerja kezalimannya.
Setelah setingan lokasi, korban, dan internal oligarki sudah sempurna, aksi pembunuhan pun dilakukan. Saat aksi dilakukan, ternyata masih ada keraguan. Nabi Yusuf yang sebelumnya akan dibunuh, ternyata Allah menolongnya dengan memasukkan keraguan pada pihak oligarki. Aksi pembunuhan pun diubah hanya dengan memasukkan Yusuf ke dalam sumur yang kering, di padang yang tandus.
Saudara-saudaranya Nabi Yusuf datang menghadap Nabi Yaqub dengan membawa alat bukti yang sangat meyakinkan. Sebuah pakaian nabi Yusuf yang dilumuri darah Yusuf. Walau sebenarnya darah Srigala. Lalu, mengarang rekonstruksi peristiwa pembunuhan bahwa mereka keasyikan bermain sehingga meninggalkan Yusuf bersama perbekalannya. Lalu Srigala menerkamnya. Kasus pembunuhan ingin dialihkan isu menjadi hanya kelalaian saja.
Semua saudara Nabi Yusuf datang dengan menangis bahwa mereka tak bisa menjaga amanah ayahnya untuk menjaga Yusuf. Tak ada penghianatan diantara mereka saat itu. Rekayasa pembunuhan dilakukan secara sempurna dengan dalih kekhilafan untuk mencuci tangan kezaliman yang telah dilakukan mereka.
0 komentar: