Kiprah Petani, Mencontek Kiprah Para Nabi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Ada tanah yang tak subur ber-PH rendah, berkarakter asam, bila ingin subur salah satu caranya dengan dijemur selama beberapa pekan. Dipacul, diolah dan digemburkan tanahnya lalu dibiarkan dijemur selama beberapa pekan. Panas memuaikan zat padat yang mengandung unsur hara.
Ada tanah yang subur bila dikeringkan. Unsur hara kalium dalam tanah, dapat diserap sempurna bila dikeringkan terlebih dahulu. Terlalu banyak air, membuat akar membusuk sehingga bermunculan penyakit jamur pada tumbuhan. Bila kekeringan panjang pun, tumbuhan tak bisa mengambil unsur hari dari tanah.
Allah memutar musim kemarau dan penghujan dengan takaran tertentu. Alam sudah didesain agar perputaran kemarau dan penghujan tidak menghancurkan makhluk-Nya. Namun hawa nafsu kerakusan manusia yang merusak keseimbangan alam hanya untuk seonggok berhala benda-benda yang menurut persepsi manusia sangat berharga.
Ada tanah yang sulit diolah menjadi subur, butuh waktu panjang untuk proses penyuburannya, namun bagaimana menjadi subur seketika pada area yang akan ditanami dengan biaya yang minimal? Pelajarilah kisah-kisah kaum yang durhaka kepada Allah.
Para Nabi berdakwah dan menasehati kaumnya. Tak kenal lelah para Nabi dan Rasul membimbing dan memimpinnya. Namun bagaimana bila semakin bertambah kedurhakaannya? Bagaimana bila semakin sombong dengan kedurhakaannya?
Allah mengganti kaum tersebut dengan kaum baru yang mencintai Allah dan Allah pun mencintainya. Inilah strategi paling mudah dan murah untuk menumbuhkan bibit baru. Begitupun pada tanah, bagaimana penerapannya?
Di area tanah yang tidak subur, gali lubang. Isi lubang yang menjadi area tanaman dengan tanah baru yang subur. Tak perlu lagi mengolah tanah dan memberi pupuk. Cukup mengisinya dengan tanah yang subur. Banyak sekali kisah para Nabi dan Rasul yang bisa diterapkan pada pertanian. Sebab, para Nabi dan Rasul membimbing manusia yang berasal dari tanah, sedangkan para petani mengolah langsung tanahnya yang menjadi bahan mentah manusia.
0 komentar: