Ego Diri, Tantangan dalam Kesenangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Hidup di surga dalam kesenangan yang nyata, menakjubkan dan luar biasa. Di surga, seluruh kebutuhan dipenuhi secara sempurna. Di surga, serba mudah tak ada kesulitannya. Apa tantangannya? Jiwanya sendiri.
Nabi Adam tetap kesepian walaupun kesenangan surga direngkuhnya. Walaupun malaikat dan bidadari melayaninya. Tantangan dalam kesenangan yang melimpah adalah dirinya sendiri, bisakah mengelolanya? Bisakah menaklukkannya?
Saat Allah menghadirkan Hawa di surga untuk lebih menyempurnakan kesenangannya. Adakah tantangannya? Ingin agar kesenangan abadi. Berambisi kekuasaannya abadi. Ini gejolak jiwa yang terus dikompori dan dihembuskan oleh syetan.
Manusia tak pernah berhenti dengan tantangan. Bila seluruh kebutuhan dan keinginan terpenuhi. Bila seluruhnya tercukupi sempurna. Tantangan yang muncul dari dirinya sendiri yaitu ego nafsu dan akalnya. Itulah yang dialami oleh Nabi Adam.
Nabi Musa bergelar Ulul Azmi. Berkomunikasi dengan Allah langsung tanpa perantara. Dengan kemukjizatan dari Allah, para ahli sihir terkalahkan. Firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan. Setelah itu, adakah tantangannya lagi? Merasa lebih berilmu, paling paham tentang hikmah.
Allah mendidik Nabi Musa. Ilmu Nabi Musa belumlah seberapa. Allah ingin menghancurkan kesombongan Nabi Musa yang mulai teracuni oleh keburukan jiwanya sendiri. Diutuslah Nabi Musa untuk mencari seseorang yang akhirnya dikenal sebagai Nabi khidir
Nabi Sulaiman sang raja perkasa dan kaya. Tak ada bandingannya di dunia ini. Apa tantangannya? Dirinya sendiri. Merasa mampu memberikan makan dan minum seluruh makhluk. Merasa mampu melahirkan putra yang perkasa untuk berjihad di jalan Allah hingga melupakan dan meninggalkan Allah dengan mengandalkan kekuatan dirinya. Tantangan hidup yang terberat ternyata diri sendiri.
0 komentar: