Bersenang-senang dalam Kesibukan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Para penghuni surga bersenang-senang dalam kesibukannya. Mengapa? Sebab Allah telah meridhainya. Dalam keridhaan Allah tak ada kelelahan dan kepenatan. Dalam keridhaan Allah yang ada hanya kesenangan dan kegairahan saja. Mengapa manusia di dunia mudah merasakan kelelahan dan kepenatan?
Banyak yang melampiaskan kebosanan, kepenatan dan kelelahan dengan beragam permainan, hiburan, bersantai, bercanda ria hingga terjerumus pada kesia-siaan dan kemaksiatan, dapatkan kepenatan berubah menjadi kegairahan?
Kesia-siaan dan kemaksiatan tidak dapat merubah sesuatu menjadi kegairahan. Justru, semakin menghancurkan jiwa, meredupkan dan melemahkan energi. Jiwa hanya bisa dicharge dengan energi yang berasal dari asma ulhusna-Nya Allah, berkomunikasi dengan Allah melalui shalat dan membaca firman-Nya.
Karakter jiwa dan ruh, hanya Allah yang tahu. Manusia walapun terus dan telah memperdalam ilmu tentang jiwa dan ruh selama ribuan tahun, tetap saja hanya diberikan ilmu yang sangat sedikit. Bukankah semut di seberang lautan sangat terlihat jelas dan gajah di pelupuk mata terlihat kecil?
Jiwa dan ruh hanya bisa bersenang-senang bila orientasi seluruh kiprahnya hanya mendapatkan ridha Allah. Di awali dengan membangun keikhlasan dalam seluruh kiprahnya. Keikhlasanlah yang menyebabkan turunnya keridhaan Allah.
Jiwa dan ruh menjadi penuh kegairahan bila orientasinya ingin bertemu Allah, melihat wajah-Nya. Saat bertemu Allah, Allah senantiasa menambah rahmat-Nya. Seperti itulah interaksi manusia dengan Allah di surga. Mengapa hal ini tidak kita tarik ke dunia,
Koneksi hati dengan Allah adalah koneksi energi jiwa dan ruh. Tafakur dan tadabur, beribadah dan berdzikir, adalah sarana tersambung manusia dengan penciptaannya. Bila kekuasaan ruh dan jiwa sudah penuh, maka kiprahnya dalam suasana bersenang-senang dalam kesibukannya.
0 komentar: