Satu Doa yang Menghancurkan Tahta Penguasa Zalim
Oleh: Buya Hamka
Sejarah perjalanan manusia selalu menysaksikan kezaliman dan kesombongan lantaran berkuasa. Pemakaian harta benda yang sesuka hati. Kemewahan yang berlebihan yang menyebabkan orang lupa daratan.
Seruan para Nabi dan Rasul dan mereka yang memiliki cita-cita bermartabat, selalu menjadi ejekan dari penguasa. Yang menyeru pada kebenaran, dimusuhi dan dibenci penguasa. Sebaliknya, para penjilat, pengambil muka, pemuja, sampai menyamakan martabat penguasa menyamakan Allah dipelihara. Kondisi ini sebenarnya menghancurkan penguasa, tak ada lagi orang yang jujur, sebab yang jujur dimusuhi.
Kelebaran rejeki ialah kekuasaan, kedudukan, dan harta benda yang tak terbatas. Mereka pun mabuk. Mereka tak dapat lagi mengendalikan maka berbuatlah dia semau--maunya, karena tidak ada lagi orang yang berani membantahnya. Penjara di mulutnya. Senjata disediakannya. Yang membantah ditutup mulutnya dan dirampas harta bendanya. Bagaimana menghadapi kondisi ini?
Dalam kondisi ini, tidak ada lagi tempat mengadu, sebab puncuk kekuasaan ada ditangan penguasa. Jalan satu-satunya yang dilakukan manusia yang teraniaya ini, tidak lain hanya tinggal berdoa memohon perlindungan kepada Allah.
Saat penguasa melihat rakyat tak berkutik lagi, penguasa berbuat lebih gila lagi. Mereka membujuk, menipu, mengadakan propaganda palsu untuk membela diri agar yang salah dianggap benar. Agar pendukung penguasa semakin banyak dan luas. Agar yang menyuarakan kebenaran semakin dibenci banyak orang.
Perjalanan sejarah manusia sering ditemukan suatu waktu, dimana segala usaha menemui kebuntuan. Rakyat diperintah secara sewenang-wenang oleh penguasa zalim. Rakyat sudah kehilangan daya. Segala jalan tertutup. Segala kemungkinan tidak tampak. Jalan satu-satunya hanya berdoa.
Nabi Musa dan Harun berdoa, "Ya Allah, Sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Firaun dan penyokongnya itu perhiasan dan harta benda di kehidupan dunia ini. Ya Allah, jadikan mereka tersesat dari jalan Engkau. Musnahkan harta benda mereka, dan keraskan hati mereka." Doa inilah yang membuat Firaun dan bala tentara tenggelam di lautan. Satu doa yang menghancurkan kekuasaan yang besar dan kuat.
Sumber:
Tafsir Al-Azhar jilid 4, GIP, hal 488-489
0 komentar: