Proses Tunggu Menjadi Tanah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Baru kali ini melihat ranting, daun, sampah, sisa bakaran menjadi sangat berharga. Mencoba menghubungi produsen tahu dan tempe, ternyata abu bakarannya sudah rutin diambil orang. Mencoba menghubungi pemilik pabrik herbal, sampahnya sudah ada yang rutin mengambil. Tak ada yang sia-sia.
Yang ada di alam akan kembali ke alam. Siklusnya berputar. Persoalannya, bagaimana siklus menjadi tanah kembali? Siklus menjadi tanah kembali merupakan sumber daya dan energi. Siklus menjadi tanah memberikan manfaat bagi kehidupan bahkan hingga bernilai ekonomis.
Memanjangkan siklus menjadi tanah, berarti memperpanjang deret kemanfaatan. Seperti air yang berjalan kembali menjadi awan, selama perjalanannya menuju laut memberikan kemanfaatan. Semakin panjang perjalanannya, semakin panjang kemanfaatannya.
Setiap kotoran hewan memiliki unsur hara. Darah, tulang dan daging memiliki unsur hara. Semua unsur yang ada pada tanaman memiliki unsur hara yang dapat menyuburkan tanah. Yang ada di tanah diserap oleh yang hidup di bumi. Lalu dikembalikan kembali ke tanah. Dari tanah kembali ke tanah.
Batang pohon, bebatuan dan logam dengan beragam proses yang kompleks baik biologi, kimiawi dan serta proses lainnya, akan kembali menjadi tanah. Ada pohon yang berfungsi menentralkan unsur logam pada tanah. Semuanya berproses menjadi tanah.
Semua makhluk Allah ciptakan di alam semesta untuk membuat makhluk yang ada di bumi menjadi tanah kembali. Proses menjadi tanah kembali yang menentukan derajatnya. Angin, suhu, matahari, hewan dan sebagainya, memproses semuanya menjadi tanah kembali.
Semua makhluk Allah ciptakan di alam semesta untuk membuat makhluk yang ada di bumi menjadi tanah kembali. Proses menjadi tanah kembali yang menentukan derajatnya. Angin, suhu, matahari, hewan dan sebagainya, memproses semuanya menjadi tanah kembali.
0 komentar: