Pelajari yang Dimudahkan Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Meraih ilmu dan hikmah itu tidak rumit. Memahami ilmu dan hikmah itu tidak ngejelimet. Menyentuh dan membuka hati dan kesadaran itu amat mudah. Pelajari dan pahami sesuatu yang sejak awal memang sudah dimudahkan.
Kemudahan meraih ilmu dan hikmah bukan soal kecerdasan yang dimilikinya. Tetapi juga objek yang dipelajarinya. Bagaimana agar berapa pun level kecerdasannya, namun mudah mendapatkan ilmu dan hikmah dari yang dipelajarinya?
Bagaimana yang dipelajarinya, mampu menaikan level kecerdasannya? Kebriliannya tidak tumbuh dari bawaan lahir, tetapi juga efek interaksi antara dirinya dengan yang dipelajarinya. Bukankah selama ini, sebab kecerdasannya jadi mudah mempelajari sesuatu? Mengapa tidak dibalik, disebabkan mempelajari sesuatu, yang dipelajarinya menambah bobot kecerdasannya?
Yang dipelajari memberikan cahaya, menghidupkan hati dan akal. Yang dipelajari memberikan bimbingan, pimpinan dan petunjuk. Yang dipelajari memperluas dan melapangkan dada yang sempit. Adakah yang seperti ini?
Kesulitan belajar. Kesulitan mempelajari sesuatu, bisa jadi karena kerumitan objek yang dipelajari. Saat ini manusia membuang sesuatu yang amat mudah untuk dipelajari. Namun bergiat luar biasa menggeluti sesuatu yang sulit dipelajari. Sebab itulah, mengapa manusia selalu salah dalam bersikap, bertindak dan mengambil keputusan.
Pelajari yang hidup bukan yang mati. Pelajari yang menghidupkan bukan yang mematikan. Pelajari yang memberikan energi pencerahan bukan yang menggelapkan hati. Pelajari yang menjadi pintu gerbang air bahnya ilmu.
Al-Qur'an sudah dimudahkan untuk dipelajari oleh Allah. Mudah, sederhana namun mendalam dan kompleks. Sunnah Rasulullah saw, kalimatnya mudah dan sederhana namun amat dalam ilmunya. Bisa jadi kebodohan kita disebabkan karena salah apa yang dipelajari bukan karena lemah kapasitasnya. Bukankah manusia makhluk terbaik dan sempurna?
0 komentar: