Mentauhidkan Kehidupan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Semua persoalan dunia dan kehidupan manusia tuntas hanya dengan Rukun Iman, Islam dan Ihsan. Rukun iman membangun, mendidik dan memperbaiki jiwa, hati, keinginan, kebutuhan, konsep diri, perasaan, mindset dan persepsi. Rukun Islam membangun peradaban manusia dengan penempaan raga, pendisiplinan, strategi, dan infrastruktur kehidupan. Ihsan membangun jiwa yang terus mengevaluasi dan mengawasi diri.
Langkah awal seluruh perbaikan adalah mentauhidkan seluruh aspek kehidupan. Mentauhidkan kekuasaan, mentauhidkan kekayaan, mentauhidkan seluruh kekuatan sumber daya, dan mentauhidkan infrastruktur. Ketauhidan membuat seluruh pergerakan menyatu, dan terarah.
Tanpa tauhid, kekuatan sumber daya tak memiliki arah. Sumber daya bukan untuk membangun, mendidik dan memelihara. Banyak disorientasi sumber daya. Sumber daya tersia-siakan, dihamburkan, bahkan menjadi tak berguna. Sumberdaya menjadi kemewahan, kebanggaan dan kesombongan.
Tanpa tauhid, manusia tidak tahu, mengapa, untuk apa, apa yang dikerjakan, kemana, bagaimana. Tanpa tauhid, manusia seperti debu yang berterbangan terbawa hembusan angin. Semua kehidupan, waktu, dan energi tak tahu akan difokuskan kemana. Hidup hanya mengikuti kebutuhan dan keinginannya saja.
Manusia makhluk yang terbaik dan sempurna. Bagaimana memberdayakan makhluk yang sempurna dan terbaik? Bagaimana agar kesempurnaannya tetap terjaga? Bagaimana kehadirannya memberikan sumbangsih besar bagi alam semesta?
Allah menitipkan ketauhidan pada ruh, hati, jiwa dan akal. Allah mengajarkan ketauhidan kepada para Nabi dan Rasul serta para pewaris nya. Allah memaparkan fenomena alam semesta agar manusia menangkap sinyal ketauhidan.
Tauhid itu membangun, memberdayakan, mengarahkan dan memperbaiki seluruh potensi manusia. Tauhid itu membangun, mengarahkan, memberdayakan, mengarahkan dan memperbaiki seluruh kehidupan dan semua sumberdaya yang ada di alam semesta. Tanpa tauhid, manusia tak bisa menjawab semua pertanyaan mendasar pada dirinya sendiri. Darimana, kemana, untuk apa, bagaimana, mengapa? Tauhid akan memuaskan dan menentramkan jiwa yang selalu resah.
0 komentar: