Kemarau dan Hujan bagi Tumbuhan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Dalam Al-Qur'an, tanah yang kering kerontang tiba-tiba menjadi hijau dengan dedaunan dan tumbuhan disebabkan air hujan. Ada dua kondisi yang harus ada yaitu kering kerontang dan air hujan. Jadi kemarau dibutuhkan. Air hujan dibutuhkan. Maka, terciptalah hijau.
Bila hujan terus menerus, apa yang terjadi? Tanah bisa menjadi jenuh disebabkan kelebihan air. Akar tak bisa mengambil nutrisi di tanah dan air. Bahkan, akar bisa membusuk. Bagaimana agar membuang kelebihan air? Membuat drainase dan menyimpan air hujan.
Saat kemarau, akar tak bisa mengambil nutrisi secara sempurna. Butuh air untuk mengambil dan menyalurkannya. Tanaman pun harus berpuasa. Bagaimana agar air tetap tersedia di saat kemarau? Buatlah mulsa dari tanaman. Agar air yang tersimpan di tanah tak menguap. Tutupi tanaman dengan sampah. Ini untuk pohon keras.
Kemarau menciptakan lapar bagi tumbuhan? Bukankah di saat lapar, seluruh nutrisi unsur hara menjadi sempurna di serap oleh tanaman bila ada air? Bukankah pada tubuh manusia pun, di saat lapar, nutrisi makan mudah terserap?
Saat kemarau, seluruh benda ada yang memuai dan mencair. Tanah menjadi terbuka. Benda padat menjadi mengembang dan pori-pori terbuka. Bila kepadatan berkurang, bukankah jadi lebih mudah dihancurkan dan diurai? Saat panas bertemu dinginnya dan hentakan air hujan, maka banyak benda yang bisa diuraikan menjadi komponen yang lebih kecil.
Pertemuan kemarau yang membuat tanah menjadi kering kerontang dengan air hujan, membuat benda-benda di muka menjadi mudah dibuat berkeping-keping atau ukurannya menjadi lebih kecil lagi sehingga akar tanaman lebih mudah mengambil unsur hara.
Saat kemarau, dini hari cendrung lebih dingin. Ini menciptakan Embun yang sangat banyak. Inilah kekuasaan Allah agar di musim kemarau pun dedaunan tetap mendapat air walaupun sedikit. Ini salah satu rahmat Allah. Kemarau dan hujan, perpaduan yang menciptakan kesuburan.
0 komentar: