Jihad Sektor Pangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Menguatkan sektor pangan. Saat krisis, diberdayakan untuk mengganjal perut rakyat. Saat makmur, para pakar kuliner bisa merekayasanya sesuai gaya hidup. Perhatikan gandum, bisa untuk mengganjal perut, bisa juga untuk gaya hidup.
Mengapa bangsa Indonesia mampu bertahan di era penjajahan Belanda? Mampu bertahan di era tanam paksa? Di era Jepang yang penuh kelaparan dan penderitaan? Nusantara menyediakan keanekaragaman sumber pangan, tidak hanya beras.
Kedebong pisang bisa jadi sumber karbohidrat. Dedaunan dan buah-buahan bisa jadi penghilang rasa lapar. Penjajah telah membuat blokade di setiap jalan. Dikepung oleh kereta untuk menarik sumber daya. Namun perlawanan terus berjalan karena keanekaragaman sumber pangan di Nusantara.
Perang Kemerdekaan berhasil mengusir Belanda dan Inggris, salah satu sebabnya, setiap rumah petani menjadi penyuplai pangan para pejuang. Tanaman umbian menyebar di hutan, kebun dan perkarangan. Ini ketahanan pangan yang tak diperhitungkan oleh para penjajah.
Kekalahan Sultan Agung dari Mataram dalam menyerbu Batavia, karena gerakan ketahanan pangannya mudah dibaca oleh Belanda. Terpusat di lumbung yang mudah dideteksi. Hanya mengandalkan satu jenis bahan pangan saja.
Menanam tumbuhan pangan merupakan salah satu jihad mengokohkan bangsa. Agar bangsa tak lagi mengemis pada bangsa lain. Agar hiruk-pikuk gejolak dunia tak mempengaruhi kondisi bangsa. Perhatikan Qatar saat diblokade oleh sejumlah negara, mengapa tetap bertahan? Perhatikan Rusia, mengapa tetap kokoh?
Rasulullah saw bertahan di Madinah walaupun diblokade oleh seluruh kabilah Arab. Apa rahasianya? Madinah negri pertanian. Sumber pangan berlimpah. Ditambah kreatifitas para Muhajirin yang mengubah pertanian menjadi komoditas perdagangan. Hingga saat Mekah paceklik, kafirin Quraisy meminta bantuan pangan kepada Rasulullah saw.
0 komentar: