Berjiwa Hewan Ternak
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Ada hewan yang hidup di alam terbuka. Bebas berkeliaran kemanapun kaki melangkah. Tak ada yang membatasi dan menghalangi. Setiap sudut adalah makanan, minuman, hiburan, rileksasi dan pemandangan alam yang indah. Fisiknya kuat, jiwanya bebas merdeka.
Ada juga hewan ternak. Hidupnya terbatas dan dibatasi. Ada yang cukup hanya untuk tubuhnya sendiri. Ada yang beberapa langkah saja. Hidupnya difasilitasi sesuai persepsi pemiliknya. Bisa jadi tak sesuai dengan kebutuhannya.
Binatang ternak seluruh hidupnya diarahkan sesuai pemiliknya. Tak ada kebebasan berkehendak. Makan dan minumnya dipola. Kebiasaannya dipola. Untuk apa? Agar bisa dieksploitasi. Hewan ternak tak memiliki kekuasaan terhadap dirinya sendiri.
Mereka yang kafir, tak beriman, zalim dan mendurhakai Allah, hidupnya lebih hina dari binatang ternak. Makan dan minum seperti hewan ternak. Pergilah, berkunjunglah ke ragam peternakan. Bisa jadi hewan ternak adalah diri kita yang sebenarnya. Hewan ternak adalah cermin kita sendiri.
Yang tidak bertafakur dan bertadabur. Yang memiliki mata, telinga dan hati, namun tak digunakan untuk memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah, kehidupannya lebih rendah dari hewan ternak. Kehidupan hewan ternak hanya makan dan minum. Makan dan minumnya pun tak bebas sesuai keinginan dan kebutuhannya.
Lebah pun diternak. Namun bebas berkeliaran. Bebas makan dan minum sekehendaknya. Tak ada pengekangan. Tetap merdeka. Dibuatkan rumah. Hanya karyanya saja yang dimanfaatkan. Jiwanya tak disembelih.
Bila jiwa terus dikekang hawa nafsu. Bila jiwa terus mendurhakai Allah. Pergilah ke peternakan hewan, seperti itulah karakter jiwanya. Seperti itulah akhir kehidupannya.
0 komentar: