Yang Lama Menjadi Sebentar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Bersabarlah, sebab segala sesuatu hanya sebentar saja. Berapa lamakah? Saat di Hari Penghisaban, manusia banyak yang berdebat tentang berapa lama hidup di dunia? Ada yang berpendapat 10 hari, sehari dan setengah hari saja. Sekarang, bagaimana pendapat kita? Semua merasa sangat sebentar.
Nabi Musa bersegera ke bukit Tursina untuk bertemu Allah. Saat tiba, Allah berfirman bahwa Bani Israil telah diuji dengan tingkah laku Samiri. Nabi Musa pun bergegas menemui kaumnya dengan marah dan sedih. Lalu bertanya, "Apakah janji yang telah Allah janjikan terlalu lama?" Mungkin menunggu itu terlalu lama walaupun hanya sebentar.
Sahabat para Nabi dan Rasul banyak yang bertanya, "Kapan pertolongan Allah itu datang? Pertolongan Allah itu sangat dekat." Dekat dalam arti waktunya. Dekat dengan cara yang tak terduga, walaupun manusia tak melihat tanda-tanda datangnya.
Bila sabar, penantian yang sangat lama pun menjadi sebentar. Bila sabar, penderitaan dan kesulitan yang panjang menjadi pendek. Kita memang tak bisa merubah rentang waktu, namun kita bisa mengelola rasa persepsi tentang waktu dengan bersabar.
Sabar melahirkan kekuatan daya tahan. Daya tahan dalam menanggung beban. Daya tahan dalam mengurangi efek buruk kesenangan. Sabar membuat seseorang tidak melampaui batas dalam kesedihan dan kesenangan. Sabar membuat seseorang senantiasa berada dititik pertengahan, tidak menghinakan diri juga tidak membanggakan diri.
Sebentar membuat sesuatu terasa ringan. Hidup di dunia hanya sebentar, maka penderitaan yang paling berat pun menjadi ringan. Penderitaan yang ringan akan menjadi berat bila rentang waktunya panjang apa lagi bila tanpa batas akhir.
Dengan sabar, waktu yang lama menjadi amat sebentar. Dengan sebentar, segala sesuatu menjadi ringan. Waktu yang sebentar, membuat kesenangan yang melimpah terasa tak berarti. Oleh sebab itu, orang paling kaya dan senang di dunia, saat dicelupkan sesaat saja di neraka, kesenangan dunia seolah tak pernah dirasakannya.
0 komentar: