Pengelolaan Harta Menjelang Kiamat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Harga pangan terus naik. Pertumbuhan ekonomi stagnan, tetapi inflasi terus naik? Stagflasi. Penyebab inflasi terbesar, harga pangan dan energi. Kelak siapakah yang menjadi penggengam ekonomi dunia? Penguasa sektor riil bukan sektor finansial.
Dimana sebagian besar uang berputar saat ini? Di sektor finansial. Apakah sektor finansial berhubungan dengan sektor kebutuhan dasar? Kemana larinya investasi? Ke bisnis start up yang jarang bersentuhan dengan sektor riil. Kebanyakan ke sektor digital. Apakah pondasi kehidupan berada di sektor digital?
Sektor digital hanya untuk menyederhanakan, memudahkan dan mempercepat proses. Tetapi bukan pijakan manusia untuk hidup. Persoalannya, siapakah yang fokus ke industri hulu dan mentah?
Sekarang banyak negara sudah membatasi ekspor pangan ke negara lain. Padahal Indonesia masih banyak mengimpor bahan pangan? Negri yang subur bisa jadi kelaparan. Kelak uang tak berarti. Bisa jadi, singkong lebih berharga dari emas dan berlian. Bila terjadi perang, Indonesia hanya bisa bertahan beberapa hari saja karena tak punya ketahanan pangan.
Mulailah menanam walaupun hanya sebatang pohon singkong di perkarangan. Mulailah menanam stekan tanaman ubi. Buatlah lubang kecil untuk menanam talas. Masukan biji-bijian ke dalam tanah. Itulah cara mengawali ketahanan pangan.
Alihkan berburu motor, kendaraan dan gaya hidup tak berguna untuk membeli tanah, lalu ayunkan cangkul dan garpu. Biarkan tubuh jadi hitam tersengat matahari. Sebab isi perut umat manusia harus dipikirkan. Apakah uang bisa mengisi isi perut? Hanya pangan yang bisa mengisinya.
Ketika Kiamat terus mendekat, harta yang paling bermanfaat adalah kambing yang digiring ke puncak-puncak gunung dan tempat terpencil. Sebelum ternak digembalakan harus ada air, tanah dan tanaman. Bukankah mereka yang kekayaannya melonjak paling pesat saat ini, mereka yang diberi hak pengelolaan tanah oleh negara di hutan?
0 komentar: