Mereka Yang Yakin Pertemuannya Dengan Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Perang Thalut dan Jalut, di era mudanya Nabi Dawud. Perang yang tidak seimbang. Jalut dengan pasukan yang besar. Persenjataan yang lengkap. Prajurit yang perkasa. Bukankah ini faktor kemenangan?
Thalut membawa kaum Bani Israel. Di awal perjalanan, pasukannya melimpah ruah. Namun mendengar kekuatan Jalut, kaum Bani Israel banyak yang kembali, tak mau berperang. Padahal disisinya ada Nabi dan pemimpin yang kuat dan berilmu seperti Thalut.
Kaum Bani Israel mengulangi sejarahnya. Tak mau berperang di era Nabi Musa dan Harun. Tak mau berperang di era Nabi berikutnya dan Thalut. Apakah pasukan yang tidak mundur memiliki mental yang kuat? Thalut memerintahkan pasukannya untuk minum sedikit air bila melewati sebuah sungai. Namun kebanyakan pasukannya tak lulus ujian. Pasukannya hanya tinggal sedikit. Siapakah dia?
Mereka yang yakin pertemuannya dengan Allah tetap bertahan bersama Thalut dan Nabinya. Salah satunya pemuda Dawud. Pemuda yang dikarunia ilmu, hikmah dan mampu melunakkan besi. Yang yakin dengan pertemuannya dengan Allah, memahami sejarah bahwa dengan ijin Allah, kekuatan besar bisa kalah dengan pasukan yang kecil.
Kekayaan dan kekuasaan menambah keyakinannya pada pertemuan dengan Allah. Gegap gempita kehidupan menambah keyakinannya pada pertemuannya dengan Allah. Mengapa? Semuanya hilang dan musnah. Semuanya kembali menjadi tak ada. Semuanya tak ada yang abadi. Semuanya hanya dipergilirkan saja.
Ada titik, semakin hari semakin melemah. Ada titik, semakin hari semakin pikun dan seperti anak kecil. Ada titik, semakin hari semakin hampa dan tak berarti atas semua capaian yang ada.
Yakin pertemuan dengan Allah, adalah energi terbesar tak terhingga. Inilah energi berkarya tanpa pamrih dan penuh tanggungjawab. Inilah energi yang menciptakan kemanfaatan tanpa perlu balasan. Inilah yang membuat tidak mungkin menjadi mungkin. Inilah energi yang bisa mengalahkan kekuatan yang paling dahsyat sekali pun.
0 komentar: