Menikmati Kebenaran Al-Qur'an, Tapi Makin Tersesat?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Manusia yang hidupnya semakin mendekati Hari Kiamat, seharusnya semakin kokoh iman dan ketaatannya kepada Allah dan Rasulullah saw dibandingkan generasi sebelumnya. Umat-umat terdahulu hanya bermodal keyakinan terhadap yang dijelaskan dan diinformasikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, namun generasi sekarang mengalami dan melihat dan mendengar dengan panca inderanya sendiri.
Peristiwa Isra Miraj, generasi sebelumnya hanya bermodal keyakinan, dengan bermodalkan prinsip "Kami Mendengar dan Kami Ikuti" mereka mengikuti, mentaati dan membela Rasulullah saw. Generasi sekarang, menikmati sendiri perjalanan yang cepat dengan ragam teknologi. Generasi sebelumnya mengajukan bukti untuk mengimaninya. Generasi sekarang mengalami rangkaian pengalaman yang dilakukan oleh Rasulullah saw.
Banyak ayat Al-Qur'an yang terbukti di era kemajuan ilmu dan teknologi. Generasi sebelumnya hanya mengimani saja. Keyakinan mereka karena Al-Qur'an adalah Firman Allah yang disampaikan oleh manusia yang terpercaya. Era sekarang, seluruh firman Allah sudah terbukti dan dinikmat. Mengapa takwa kita tidak seperti generasi Sahabat?
Perjalanan alam semesta merupakan perjalanan untuk membenarkan apa yang tertulis dalam Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah saw. Perjalanan waktu kehidupan untuk membawa manusia untuk membuktikan bahwa Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw itu sebuah kebenaran yang pasti terjadi dan dinikmat oleh manusia.
Orang kafir terdahulu berdebat tak beriman karena alasan tidak ada bukit. Generasi saat ini mengabaikan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw karena tak merasakan, tak melihat dan tak menyadari kebenaran yang sudah disaksikan oleh panca indranya dan mengingkari nikmat atas kebenaran yang sudah dinikmatinya.
Para Sahabat terheran dengan berita kedurhakaan generasi sesudahnya. Apakah setelah kebaikan ada keburukan? Mengapa Umat Islam bagaimana buih di lautan? Mengapa lawan umat Islam adalah kaum Yahudi yang di saat era Sahabat merupakan kaum yang paling lemah? Itulah sekelumit keheranan para Sahabat.
Imam Al-Ghazali melihat fenomena kelalawar pada umat Islam. Merasakan kegelapan dan tak bisa melihat padahal berada di tengah cahaya matahari yang terang benderang. Mengapa bisa terjadi?
0 komentar: