Energi Nabi Dawud pada Gunung dan Burung
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Mengapa suara yang ada di alam semesta begitu indah dan merdu? Mengapa suara gesekan daun dan batang bambu karena terpaan angin begitu syahdu? Mengapa suara burung selalu di buru?
Perhatikan gunung, begitu indah dan menakjubkan untuk dipandang. Hanya memandang gunung, banyak yang hatinya tentram. Hanya memandang gunung jiwa manusia menjadi bergairah dan segar kembali. Hanya sebuah pandangan bisa membangun jiwa. Itulah kekuatan alam.
Ada yang rindu hanya untuk melihat bunga ditaman. Ada yang rindu untuk melihat tunas pohon yang baru keluar dari bijinya. Ada yang berlelah lelah untuk melihat air yang mengucur dari tebing yang tinggi. Apa penyebab alam dirindukan dan memberikan energi?
Di Al-Qur'an, Gunung dan Burung berdzikir bersama dengan Nabi Dawud. Gunung dan Burung pernah duduk bersama dengan Nabi Dawud untuk berdzikir kepada Allah. Itukah penyebab, jiwa manusia pun hidup dengan hanya memandang gunung dan mendengar kicauan burung?
Gunung dan Burung pernah mengalami masa yang paling indah sebab diberi kesempatan untuk berzikir yang dipimpin langsung oleh kekasih-Nya. Energi ini masih terus ada. Semua manusia masih merasakan terpaan energi ini.
Angin pernah bersahabat dengan Nabi Sulaiman, anaknya Nabi Dawud. Perpaduan burung, angin dan gunung, bagaimana rasanya? Pendengaran diberi energi oleh suara burung. Pandangan diberi energi oleh gunung yang menjulang. Seluruh raga dari ujung kepala hingga kaki diberi energi dengan diterpa oleh hembusan angin. Sungguh sempurna!
Gunung, burung dan angin pernah bersahabat dengan Nabi Dawud dan Sulaiman. Mereka pernah duduk berdzikir bersama. Bagaimana dengan manusia yang sempurna? Siapakah teman duduk kita? Siapakah teman kongkownya? Energi para Nabi masih tetap hidup bersama Gunung, burung dan angin.
0 komentar: