Dalam Keheningan Alam Semesta
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Tumbuhan, tanah, udara, matahari, bulan dan alam semesta, semuanya terdiam. Tak berbicara. Namun kemanfaatannya luar biasa. Bukan kecerdasan yang membuatnya seperti itu, hanya mengikuti qudrat dan iradat Allah saja. Kekuatan yang dimilikinya anugerah dari Allah. Mereka pun mentaati-Nya.
Alam semesta diam. Tak bisa berbicara. Namun tak pernah berhenti berdoa dan bertasbih. Andai ada yang berbicara, suaranya sangat merdu. Gesekan pohon, dedaunan, dan udara menimbulkan ketentraman, bukan kebisingan dan hiruk-pikuk.
Halilintar menggelegar, menimbulkan ketakutan. Suaranya memecah nitrogen di udara agar dapat larut di air hujan. Nitrogen di udara dibawa oleh air hujan untuk menyuburkan tanaman di bumi. Suaranya memberikan kemanfaatan bagi alam semesta.
Gunung berapi bergemuruh. Kadang terjadi ledakan yang menakutkan. Semuanya menandakan akan adanya bahaya agar manusia menjauhi. Angin menderu, agar manusia menyiapkan diri. Deburan ombak memberikan tanda berbahaya. Sekali alam berbicara, semuanya untuk menyelamatkan manusia.
Guru yang terbaik, dalam diamnya memberikan pelajaran dan hikmah yang mendalam. Prilaku dan akhlaknya yang berbicara. Nasihatnya dengan tauladan. Bukan teguran, peringatan, tuduhan, makian, dan cacian.
Sekali berbicara, memang sudah sangat genting dan berbahaya. Saat akal tak lagi bisa menangkap fenomena. Saat hati tak bisa lagi memahami hikmah dan pelajaran. Saat nafsu tak bisa dikendalikan dengan pelatihan jiwa berupa ibadah. Saatnya untuk berbicara, seperti halilintar, deruan angin dan ombak dan gemuruhnya gunung berapi.
Diamlah bila kebaikan bisa disampaikan dengan diam. Bicaralah bila kebaikan hanya bisa disampaikan dengan berbicara. Tak semuanya bisa diselesaikan dengan berbicara. Fokuslah, tentramlah seperti alam semesta yang hening dengan mengikuti qudrat dan iradat Allah.
0 komentar: