Bentuk Syukur, Desain Infrastruktur Untuk Air Hujan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Mendesain mikro darinase dibarengi dengan mikro irigasi. Dalam pertanian, drainase cara membuang air yang berlebihan agar tanah menjadi tak jenuh. Irigasi sebuah metode mengalirkan air pada tanah yang membutuhkan air. Perpaduan drainase dan irigasi membuat air terus mengalir.
Drainase bukan sekedar membuang air yang berkelebihan agar tidak merusak tanaman dan berpotensi banjir, tetapi juga bagaimana menampung kelebihan air agar bisa dimanfaatkan saat tanah kekurangan air. Metode ini disebut dengan rainwater haversting.
Rainwater haversting bukan sekedar mengumpulkan air hujan tetapi juga mengolah air hujan menjadi pupuk dan sarana pengendalian hama. Bila memungkinkan, air hujan dimanfaatkan menjadi sarana peternakan ikan atau hewan yang hidup di air lainnya. Harus me-scale up peran rainwater haversting.
Rainwater haversting dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, bisa disulap menjadi irigasi tetes. Irigasi tetes menjadi sarana mengairan, pemupukan juga pengendalian hama. Titik sentral tujuan irigasi tetes dipusatkan pada tempat penampungan air hujan.
Al-Qur'an menyebutkan air yang mengalir saat menjelaskan kebun dan ladang. Imam Syafii mengatakan bahwa air yang diam akan merusak. Jadi air hujan yang sudah ditampung harus dialirkan. Drainase, rainwater haversting dan irigasi merupakan upaya ijtihad penerapan Al-Qur'an dan fatwa imam Mazhab dalam pertanian dan perkebunan.
Mengapa air Hujan? Dengan air hujan, Allah menghidupkan tanah yang mati, menghijaukan tanaman dan mengeluarkan buah. Dalam air hujan ada unsur hara bagi tanaman. Air hujan menurunkan Rasulullah saw adalah rahmat Allah. Mengapa disia-siakan?
Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Karunia Allah sangatlah besar walaupun terlihat sepele menurut manusia yang tak berilmu dan tak membutuhkan. Rahmat Allah harus dihimpun dan disalurkan. Rahmat Allah yang berlimpah dalam bentuk air hujan harus dimanfaatkan dalam pertanian dan perkebunan, inilah bentuk syukur.
0 komentar: