Masih Mengakrabkan Diri Bersama Makhluk?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Siapakah yang dilihat di alam semesta ini, Allah atau makhluk? Setiap mata memandang, siapakah yang terlihat, Allah atau makhluk? Saat melihat awan berarak, siapakah yang dilihat, Allah atau awan?
Allah yang menurunkan air hujan dengan ukuran. Lalu menyimpannya di bumi. Allah pun sanggup melenyapkan air tersebut. Saat melihat dan merasakan tetesan air hujan, siapakah yang terlihat, Allah atau air hujan?
Allah yang menciptakan dan mengembangbiakan manusia. Allah telah menulis takdir manusia sebelum alam semesta diciptakan. Saat melihat keramaian, siapakah yang dilihat, Allah atau manusia? Saat manusia berlalu lalang. Saat ragam peristiwa dijalani manusia, siapakah yang dilihat? Saat melihat sosok manusia, siapa yang diingat, kebesaran Allahkah?
Ilmu itu dari sisi Allah. Allah yang mengilhamkan ilmu ke dada manusia. Saat terkagum-kagum dengan capaian ilmu dan teknologi, siapakah yang terlihat, Allah atau kejeniusan manusia? Karya Allah atau karya manusia?
Bila masih akrab dengan makhluk. Bila seluruh pandang masih melihat peran makhluk. Bila makhluk dianggap subyek kehidupan. Bertanda jiwa masih buta dan tertutup. Bagaimana bisa membuat lompatan besar di kehidupan ini? Manusia bisa berkiprah di kehidupan karena diberikan ruang oleh Allah. Diberikan kebebasan oleh Allah.
Semua ujian dan musibah terjadi atas kehendak dan ijin Allah. Kejayaan dan kehancuran dipergilirkan oleh Allah. Allah yang memasukkan siang ke dalam malam, memasukkan malam ke dalam siang. Apakah masih belum merasakan Allah di setiap sudut kehidupan.
Allah memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki. Allah mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki. Apakah merasakan Allah dalam seluruh peristiwa yang terjadi? Semuanya atas kehendak-Nya. Namun mengapa masih terhijab diri kepada Allah. Mengapa masih merasa ada andil dalam kehidupan ini?
0 komentar: