Manajemen Kesuburan Pertanian Dari Kisah Nabi Sulaiman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin dan burung tengah bergerak rapih. Tiba-tiba Nabi Sulaiman memerintahkan pasukannya berhenti. Tenyata ada rombongan semut yang tengah lewat. Nabi Sulaiman membiarkannya lewat hingga tuntas. Baru kemudian melanjutkan perjalanannya. Apa kaitannya dengan teknologi pertanian?
Ada yang mengabadikan dialog antara Nabi Sulaiman dengan semut saat itu. Para semut bukan saja berbicara bahwa pasukan Nabi Sulaiman mau lewat, tetapi semut sedang berdoa memohon hujan kepada Allah. Apa kaitannya dengan dunia pertanian?
Kesuburan tanah pertanian tergantung dari makro dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Semakin banyak yang hidup di tanah, tanahnya akan semakin subur. Di gurun pasir, tanda bahwa tanaman bisa hidup di sebuah tempat salah satunya adanya rumah-rumah semut. Rumah semut bertanda pula bahwa tanaman di area tersebut dapat bertahan dalam kegersangan gurun.
Makro dan mikroorganisme yang ada di tanah akan membuat tanah gembur. Mereka membuat jalan lintasan dan rumah di dalam tanah. Air hujan dan udara bisa menyelusup ke tanah. Akar tanaman mendapatkan suplai air dan mengubah udara menjadi nitrogen.
Makro dan mikroorganisme tanah akan memakan sampah berupa kayu, dedaunan, tulang dan yang dibuang ke tanah menjadi unsur hara. Kotoran cacing tanah lebih baik 4-7 kali lipat dari pupuk kimia yang dibuat oleh manusia. Setiap lintasan yang dilewati semut, cacing tanah, rayap dan makhluk tanah lainnya meninggal nutrisi bagi tanaman.
Bila Nabi Sulaiman menyayangi semut, mengapa manusia tidak menyayangi mikro dan makroorganisme yang ada di tanah? Mereka adalah pelayan manusia. Mereka bekerja untuk manusia dengan menyuburkan tanah. Mereka berdoa bagi manusia. Mereka bertasbih agar alam semesta senantiasa mendapatkan curahan rahmat Allah.
Contohlah Nabi Sulaiman dalam mengelola dan manajemen tanah dengan menyayangi semut dan seluruh makhluk yang hidup di dalam tanah. Itulah cara menghadirkan kembali kemukjizatan Nabi Sulaiman di era modern ini.
0 komentar: