Akhlak Kepada Hama dan Gulma Pertanian
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Semuanya makhluk Allah. Semua yang hidup di lahan pertanian dan perkebunan adalah makhluk Allah. Tak ada yang diciptakan sia-sia dalam kehidupan ini. Hama pun makhluk Allah. Berikan hak hidupnya.
Setiap yang berpotensi mengurangi hasil disebut gulma dan hama. Harus dimusnahkan. Tak boleh diberikan tempat untuk hidup. Seperti itukah konsep pertanian dan perkebunan? Padahal Allah tetap memberikan ruang kehidupan pada yang kafir, musyrik, zalim, dan munafikin.
Allah masih memberikan ruang hidup pada yang maksiat dan pendosa. Mengapa manusia tak memberikan ruang hidup pada hama dan gulma? Bukankah hama dan gulma pun selalu berdoa dan bertasbih kepada Allah?
Gulma dan hama pertanian masih lebih baik daripada manusia yang shaleh. Gulma dan hama tidak pernah bermaksiat sedikitpun. Kehidupan mereka dipenuhi doa dan tasbih kepada Allah. Sedangkan manusia, raganya bisa jadi taat, namun hatinya senantiasa bermaksiat pada Allah.
Gulma dan hama senantiasa taat kepada Allah. Diciptakan Allah sesuai ukurannya. Diciptakan Allah untuk menjaga keseimbangan jagat raya. Mengapa manusia merusaknya dengan dalih mengurangi hasil panen?
Berikan ruang kehidupan pada hama dan gulma seperti Allah yang telah memberikan ruang hidup kepada mereka. Bila manusia mengetahui dan mau membongkar manfaat seluruh makhluk hidup di jagat raya, maka tidak akan ada lagi pengelompokan hama, gulma, hama dan virus tanaman.
Semua makhluk hidup diberikan ruang hidup sesuai proporsinya. Tugas manusia, bersikap kepada alam semesta seperti Allah bersikap kepada mereka. Ini rahasia yang terus digali sehingga paham kadar yang telah ditentukan Allah di muka bumi ini.
0 komentar: