Mata dan Telinga, Sang Pembentuk Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Mata, telinga dan hati, dimintai pertangungjawaban. Lidah, tangan dan kaki, akan menjadi saksi. Itulah gambaran diri di akhirat nanti. Manusia dimintai pertangungjawaban, namun dia sendiri yang menjadi saksinya. Tak berkutik dan langsung tersudutkan.
Jangan pusingkan tentang amal, dosa dan pahala. Sebab semuanya hanya akibat. Perbuatan lidah, tangan dan kaki hanya akibat. Tetapi fokuslah pada yang bisa menciptakan kebaikan dan keburukan pada lidah, tangan dan kaki.
Kualitas input menciptakan kualitas output. Inputan manusia dari mata dan telinga lalu dikirim ke hati, lalu ke akal. Fokuslah pada apa yang masuk ke dalam jiwa, hati dan tubuh manusia terlebih dahulu, maka amal akan terrekayasa dengan sendirinya.
Perhatikan apa yang dilihat. Perhatikan apa yang didengar. Perbaiki apa yang dilihat. Perbaiki apa yang didengar. Muhasabahi apa yang dilihat. Muhasabahi apa yang didengar. Itulah cara pembentukan jiwa, hati dan akal.
Ingin memperbaiki mindset. Ingin memperbaiki karakter dan akhlak. Ingin memperbaiki habit dan gaya hidup. Ingin memperbaiki masa depan. Awali dengan memperbaiki apa yang dilihat, didengar dan yang dimakan. Memperbaiki inputan, jangan pusingkan dulu outputnya.
Yang dilihat dan didengar, apakah memberikan energi pada hati dan akal? Yang dilihat dan didengar, apakah memberikan nutrisi pada hati dan akal? Apakah menghidupkan atau mematikan hati dan akal?
Tergelincir Nabi Adam karena pendengaran. Mendengarkan bisikan syetan. Tergelincirnya pengikut Qarun karena penglihatan, terkagum-kagum melihat kekayaan Qarun yang kunci kekayaannya dibawa oleh rombongan lelaki yang kuat dan iringan unta.
0 komentar: