Hilangnya Kemukjizatan Tongkat Nabi Musa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah menyayangi umat Islam. Namun mengapa saat ini terpuruk? Padahal Rasulullah saw merupakan pemimpin para Nabi dan Rasul? Padahal umat Islam, umat terbaik bagi manusia? Padahal umat Islam, menjadi saksi bagi umat-umat lain?
Perhatikan Bani Israel, pada zamannya mereka umat pilihan, mengapa teraniaya di era Nabi Musa, saat di Mesir? Mengapa tidak bisa memasuki Palestina, padahal Nabi Musa dan Nabi Harun masih bersamanya? Padahal tongkat Nabi Musa masih dalam genggamannya? Padahal tanah tersebut, Palestina, telah dijanjikan Allah di zamannya?
Perhatikan Bani Israel, mengapa mereka dikepung dengan beragam azab dan siksaan? Padahal mereka umat yang banyak mendapatkan curahan nikmat? Allah pun sering kali mengulang agar Bani Israel mengingat nikmat tersebut.
Allah menyesatkan Bani Israel selama 40 tahun di Sinai, padahal Nabi Musa dan Harun masih bersama mereka. Terkurungnya Bani Israel untuk membersihkan generasi yang rusak. Generasi yang selalu membangkang dan tidak mau berjuang.
Allah selalu menepati janjinya. Mengapa Palestina tidak bisa dimasuki oleh Bani Israel? Mereka berkata, "Wahai Musa dan Harun, berjuanglah bersama Tuhanmu, setelah ditaklukkan barulah Bani Israel akan memasuki Palestina. Inikah yang terjadi dengan umat Islam sekarang? Kehilangan jiwa ketaatan dan perjuangan?
Tongkat Nabi Musa mampu membelah laut karena Bani Israel secara sungguh-sungguh mengikuti arahan Nabi Musa untuk berangkat ke Palestina. Allah menurunkan makanan dari surga karena mereka berjihad pergi ke Palestina. Batu mengeluarkan air, sebab Bani Israel mengikuti jejak Nabi Musa untuk menjalankan Taurat selama perjalanan ke Palestina.
Banyak prilaku kemaksiatan, dosa dan pembangkangan selama perjalanan dari Mesir ke Palestina, mengapa diampuni dan dimaafkan Allah? Karena perjalanan hidup mereka masih terfokus menuju Palestina dan terus dididik oleh Nabi Musa. Namun saat menolak berjuang memasuki Palestina, kemukjizatan tongkat Nabi Musa tiba-tiba lenyap, kenikmatan dari surga tak diturunkan lagi, ampunan dan maaf dari Allah tak ada lagi.
0 komentar: