Hasan bin Ali, Menolak Berkuasa Lagi. Firaun Menambah Waktu Berkuasa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki. Allah mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki. Bila batas waktu telah ditentukan, tidak ada yang bisa memperpanjang dan memperpendeknya. Semua ada waktu yang telah ditentukannya.
Rasulullah saw menjelaskan tahapan sejarah umat Islam. Periode kenabian, khalifatur rasyidin, penguasa menggigit, penguasa diktator, terakhir penguasa yang mengikuti arah kenabian. Setiap periode sejarah selalu ditutup dengan sabda, "Hingga waktu yang ditentukan Allah."
Cucu Rasulullah saw, Hasan bin Ali, sangat paham tentang peran sejarah dan waktu kekuasaannya. Saat menjadi khalifah, dia menjalankan peran yang sudah ditetapkan Rasulullah saw, yaitu menciptakan persatuan. Pendukung Ali bin Abi Thalib, Siti Aisyah dan Muawiyah bersatu kembali. Tahun tersebut disebut tahun persatuan.
Pendukung Hasan bin Ali memintanya meneruskan kekuasaannya. Namun beliau ingat pesan Kakeknya, Rasulullah saw, dan ayahnya, Ali bin Abi Thalib, bahwa usia khalifatur rasyidin hanya 30 tahun saja. Dia pun menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dengan sukarela tepat di tahun ke 30.
Andai seluruh kekuatan dihimpun. Andai seluruh pasukan dan pendukung disatukan. Andai kekayaan dikerahkan untuk menjaga kekuasaannya. Bila tak diijinkan Allah, maka akan lenyap pula kekuasaan. Tak ada yang bisa melawan takdir-Nya.
Firaun telah mencoba melawan takdir berakhirnya kekuasaan. Dia bukan memanfaatkan sisa waktu kekuasaannya untuk kemakmuran rakyat dan ketaatan pada Allah. Namun mencoba menghancurkan dan menindas yang dianggap melawan dan akan mengambil alih kekuasaannya. Untuk memperkokoh kekuasaannya, dia mengangkat dirinya sebagai tuhan.
Firaun lebih mendengar para pembisik, pembesar dan penasihatnya untuk melawan takdir akhir kekuasaannya. Firaun menggelar seluruh kekuatan agar periode kekuasaannya bisa ditambah. Firaun terus membangun infrastruktur agar terkesan melakukan banyak perbaikan agar layak terus berkuasa. Namun bila takdir kekuasaan telah ditentukan takkan ada yang bisa menambahnya.
0 komentar: