Cara Sahabat, Menggengam Peradaban
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bila tahu ilmu masa depan, maka akan menggengam dunia dan kehidupan. Bila tahu ilmu tentang hari ini maka dia akan meraih kejayaan. Bila tahu ilmu tentang masa lalu maka hidupnya akan penuh kemudahan. Bagaimana bila kita bisa menggenggam seluruh ilmu tersebut?
Takdir tak pernah berubah. Hukum kehidupan tak pernah berubah. Siklus peradaban tak pernah berubah. Bagaimana bila kita mengetahui itu semua? Seluruhnya sudah ada dalam genggaman umat Islam, namun mengapa terpuruk?
Selama masih ada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, maka seluruh roda kehidupan berjalan akan berputar dan berjalan sesuai dengan kaidah Al-Qur'an dan As Sunnah. Seluruh takdir kehidupan dan peradaban berputar dalam poros Al-Qur'an dan As Sunnah. Seluruh kejadian semesta mengikuti garis ketetapan Al-Qur'an dan As Sunnah. Bukankah Al-Qur'an dan As Sunnah ada dalam pangkuan? Bukankah ada di jiwa?
Bila tahu hukum dan takdir abadi kehidupan begitu mudahnya bisa merekayasa kehidupan dan peradaban. Begitu mudahnya menjadi menjadi pemimpin peradaban. Apakah Al-Qur'an dan As Sunnah, hanya menginformasikan hukum dan takdir ini? Ada yang lebih luar biasa? Bagaimana cara mewujudkannya, bagaimana cara merealisasikannya pun sudah dijelaskan dengan mudah, jelas dan detail. Apa lagi yang engkau butuhkan bila semuanya sudah ada dalam genggaman? Apa yang salah dengan umat ini?
Satu hari Ali Bin Abi Thalib menaiki kuda. Dia membaca bismillah, lalu doa naik kendaraan, lalu bertasbih, bertakbir dan beristighfar. Setelah itu dia tersenyum. Sahabat yang berada disampingnya terheran-heran, mengapa diakhiri dengan tersenyum? Mengapa mengawali perjalanan dengan tersenyum?
Sahabatnya bertanya, "Ya Amirul Mukminin, mengapa anda tersenyum?" Ali bin Abi Thalib menjawab, "Aku melihat Rasulullah saw tersenyum saat menaiki kuda." Hanya itu saja alasannya. Hanya mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah saw. Hanya itu saja. Sederhana dan mudah!
Suatu hari para Sahabat bermakmum dengan Rasulullah saw di masjid Nabawi. Saat shalat, Rasulullah saw melepaskan sandalnya. Seketika itu juga seluruh sahabat melepaskan sandalnya. Selesai shalat Rasulullah saw bertanya mengapa mereka melepaskan sandalnya. Para Sahabat berkata, "Aku hanya mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah saw." Rasulullah saw menjawab, "Saat shalat, Jibril menginformasikan bahwa sandalku ada najisnya maka aku lepaskan."
Para Sahabat hanya mengikuti Rasulullah saw, coba bagaimana hasilnya? Di Era Khalifatur Rasyidin dalam waktu singkat mampu memimpin peradaban dunia. Kunci mereka hanya berilmu dan berbuat seperti yang difirmankan Allah dan disabdakan Rasulullah saw.
Bila ilmu dan amalmu berasal dari Tuhan Pemilik, Penguasa dan Pemeliharaan kehidupan. Bila ilmu dan amalmu berasal dari manusia terbaik yang ada di semesta ini sejak awal manusia ada hingga hancurnya semesta, Bagaimana pendapatmu?
Namun manusia memang bodoh dan menyenangi kehinaan. Semuanya dicampakkan dan dibuang dalam tempat sampah yang menjijikkan. Itulah rahasia keterpurukan umat Islam.
0 komentar: