Air dan Tanah, Tamsil Kehidupan Kembali
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)
Perjalanan perenungan, bagaimana bumi menjadi makmur kembali saat kehadiran Imam Mahdi, padahal bumi sudah rusak? Di Al-Qur'an, Allah menghidupkan bumi, menghijaukan bumi, terciptanya kebun, buah dan kehidupan dari air hujan. Dari rekayasa air hujan dan tanaman, bumi mengeluarkan seluruh kekayaannya. Inilah proses alamiahnya.
Kunci utama mengeluarkan kekayaan bumi dengan konservasi air dan pengolahan tanah. Langit adalah bapaknya. Bumi adalah ibunya. Itulah perumpaan orang tetua dulu. Al-Qur'an banyak mengkaitkan air hujan dengan penghidupan kembali sesuatu yang sudah mati. Mengcounter ketidakpercayaan kehidupan di akhirat dengan memadukan tamsil air hujan dan tanah yang kering kerontang.
Semua yang mati bisa dihidupkan kembali. Tak ada kehidupan di Mekkah saat kedatangan Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan bayi Ismail, lalu bisa dituntaskan dengan keluarnya air zamzam dari bekas jejak ketukan kaki bayi Ismail. Ketika air keluar, hewan pun berdatangan. Para musafir pun mendatangi hingga menjadi kota pemukiman.
Sumber air itu langit, bukan bumi. Bumi hanya menyimpan saja. Tanah hanya menjaganya saja. Seluruh unsur hara di air hujan dan tanah disimpannya. Unsur haranya hanya bisa dimanfaatkan manusia melalui tumbuhan.
Manusia ingin hidup lama di bumi. Ingin panjang umurnya. Bila memungkinkan abadi. Namun antara keinginan dan perbuatannya tak sejalan. Pengabaian air hujan. Dibiarkan air hujan terbuang tak meresap ke tanah. Dibiarkan air menggerus tanah yang subur yang ada dipermukaan.
Simpanlah di bumi. Simpan air ke dalam tanah. Simpan sampah organik ke tanah. Simpan sisa-sisa ke tanah. Tanah akan mengolah semua itu menjadi yang faktor menyuburkan tumbuhan, yang hasilnya dimanfaatkan manusia.
Andai tidak ada air dan tanah, adakah tumbuhan? Bila tak ada tumbuhan, adakah makanan dan minuman? Bila tak ada tumbuhan, adakah udara segar? Buka kembali lembaran Al-Qur'an. Baca kembali tentang air hujan dan tanah dengan gambaran kehidupan kembali di akhirat. Maka akan mendorong untuk giat melakukan konservasi tanah dan air.
0 komentar: