Titik Nadirnya Siti Maryam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Siklus kehidupan manusia selalu sama, ada masa di titik paling nadir. Kapan titik nadir terjadi? Saat muda atau tua? Dapat bangkit atau hancur?
Siti Maryam dituduh berzina. Saat kehamilannya, beliau mengasingkan diri sendirian. Seakan lebih baik mati sebelum kejadian tersebut. Tak dikenal dan tak diketahui siapapun. Namun suratan takdir sudah tertulis sebelum jagat raya ini ada.
Saat kondisi paling lemah, dia bersandar di pohon kurma. Malaikat Jibril menyerunya dari bawah bukit. Menginformasikan bahwa di bawah kakinya mengalir sungai kecil. Bila ingin kurma masak hanya tinggal menepuk batangnya saja. Pertolongan Allah selalu datang tepat pada waktunya.
Siti Maryam fokus menazarkan hidupnya untuk beribadah. Namun perjalanan hidupnya sangat unik. Mana mungkin perempuan yang tak pernah tersentuh pria bisa hamil? Itulah takdir hidupnya. Untuk menangkis tuduhan yang hina, Allah telah menyiapkan Nabi Isa yang masih jabang bayi bisa berbicara dan menjelaskan risalahnya. Allah sudah menyiapkan pertolongan-Nya.
Saat beruzlah di Baitul Maqdis, Allah telah mengirimkan makanan dan minuman. Saat sedang hamil, Allah menyiapkan sungai di bawah telapak kakinya dan kurma masak jatuh hanya dengan tepukan. Saat bayi Nabi Isa digendong, sang jabang bayi bisa berbicara, menyeru dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Siti Maryam.
Jangan hiraukan titik nadir, sebab Allah telah menyiapkan pertolongan-Nya. Jangan pedulikan titik nadir, sebab pertolongan Allah selalu hadir di momentum yang paling tepat dengan cara yang tak terduga. Solusinya pun paling termudah dengan cara paling sederhana.
Dalam setiap kondisi, Allah telah menyiapkan sarana datangnya pertolongan-Nya. Sabar dan shalat, hanya itu sarana meraih pertolongan Allah. Bukankah setiap manusia bisa melakukan sarana ini? Selama mampu bersabar dan shalat, selama itu pula pertolongan Allah selalu terbuka dan datang tak terduga.
0 komentar: