Sebab Kesulitan Belajar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ilmu itu mudah dan sederhana. Karena ilmu itu karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila ilmu itu terasa sulit ngejelimet, berarti ada yang salah dari mana mengambil dan mempelajarinya.
Allah itu Maha Berilmu dan Mengetahui. Bukankah semakin pintar dan jenius seseorang, maka akan semakin mudah menjelaskan? Semakin mudah dipahami dan dipraktekkan? Seperti Enstein yang menjelaskan hukum relativitas hanya dengan 3 huruf saja, E=MC2.
Al-Qur'an sudah dimudahkan oleh Allah. Adakah kitab yang sudah dijamin kemudahannya selain Al-Qur'an? Mudah menghafalnya. Mudah mempelajarinya. Mudah memahaminya. Mudah menelusup ke dalam hati. Mudah membentuk karakter dan kebiasaan. Mudah solusinya. Segala yang diambil dari Al-Qur'an akan dimudahkan Allah.
Apa mukjizat Rasulullah saw? Para ulama menyebutkan salah satunya. Yaitu, perkataannya, sabdanya sangat mudah dipahami dan dicerna. Sabdanya sederhana namun mendalam. Sabdanya menembus dasar jiwa.
Mengapa manusia bodoh dan sulit memahami sesuatu? Salah satunya, salah dalam mengambil sumber ilmu. Salah mengambil nara sumber utamanya. Allah Maha Memudahkan, namun dijauhi manusia. Manusia mencari sumber ilmu dari manusia yang bodoh. Yang bodoh itu penuh kejelimetan.
Yang dijamin kemudahannya, ditinggalkan. Yang sulit justru dikejar hingga ke ujung dunia. Itulah sebab mengapa kesulitan belajar dan memahami ilmu. Mengapa ulama sebelumnya, dalam usia sangat muda mampu berilmu mumpuni? Mengapa Muhammad Al Fatih, Shalahuddin Al-Ayubi dalam usia muda mampu menggenggam kejayaan? Karena belajar dari sumber ilmu yang sudah dimudahkan oleh Allah yang Maha Berilmu.
Ilmu itu mudah dan sederhana, semestinya tak ada kebodohan lagi di muka bumi. Namun sebab salah mencari sumber referensi Ilmu, maka dunia ini terus diselubungi oleh kebodohan. Kesulitan belajar. Persoalan belajar. Bukan persoalan methodelogi, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, tapi lebih disebabkan dari mana sumber ilmunya. Darimana mempelajarinya.
0 komentar: