Mewujudkan Obsesi Dari Nabi Zakaria
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Tanpa sebab, bisa saja terjadi. Semua karena karunia dan rahmat Allah. Semuanya dari sisi Allah. Semuanya teramat mudah bagi Allah.
Nabi Zakaria, istrinya mandul dan sudah tua. Nabi Zakaria, tulangnya sudah lemah dan rambutnya telah beruban. Namun tak pernah kecewa dalam berdoa. Iman kepada Allah, selalu menghadirkan optimisme walaupun tanpa didukung oleh sebab yang dianggap bisa melahirkan keberhasilan.
Cerita Nabi Zakaria pada surat Maryam dimulai dari penjelasan curahan rahmat Allah saat beliau berdoa. Tanda rahmat-Nya, hati tergerak untuk berdoa. Bukankah banyak yang ditimpa persoalan namun hanya bisa berkeluh kesah saja?
Nabi Zakaria memohon anak dari sisi-Nya. Memohon agar anaknya ridhai Allah. Diberikan pemahaman oleh Allah dan memegang teguh kitab suci dengan kuat. Apapun obsesi dalam hidup, keturunan, kekayaan, kekuasaan semuanya atas kehendak Allah dan untuk mewujudkan kehendak Allah pula di muka bumi. Apakah kehidupan ini soal ego diri?
Mengapa tanpa sebab manusiawi, Nabi Zakaria memperoleh sesuatu yang tidak mungkin di usianya yang lanjut? Bahkan dikaruniai putra yang istimewa? Seorang Nabi yang hari kelahirannya, wafatnya dan saat dibangkitkan mendapatkan keberkahan dari Allah?
Bila obsesinya Allah, maka akan dimudahkan urusannya, dilipat gandakan hasilnya. Ikhtiarnya akan diperbaiki dan disempurnakan Allah. Ditutupi dan dimaafkan kesalahannya. Hasilnya akan melampaui obsesinya. Kelemahan sumber daya tak menghambat keberhasilannya.
Bila obsesinya pernak-pernik dunia, hasilnya akan jauh dibawah obsesinya. Tak ada pelipat gandaan hasil, kesalahan dan cacatnya tak ada yang memperbaikinya. Justru akan dijerumuskan pada kebinasaan.
Ingin melampaui apa yang diobsesikan? Belajarlah pada Nabi Zakaria. Bagi Allah, semuanya sangat teramat mudah. Hanya butuh menyelaraskan kehendak diri dengan kehendak Allah saja.
0 komentar: