Meniti Lembaran Kejayaan Ulama
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Dahulu untuk mendapatkan satu nasihat Rasulullah saw membutuhkan perjalanan minimal sehari perjalanan. Bahkan ada yang menempuh perjalanan satu-tiga bulan perjalanan. Dengan satu hadist tersebut dirinya semakin berilmu, akhlaknya semakin baik, ibadahnya makin beristiqamah, tawaran posisi keduniaan semakin banyak, hidupnya semakin sejahtera. Di era sekarang, kumpulan hadist berbentuk Sunan dan Musnad tinggal dibaca, mengapa tak bisa meningkatkan kualitas dan kompetensi diri?
Tidak pernah membaca, tidak pernah memahami, tidak pernah mencoba mengamalkannya? Semestinya semakin hari umat Islam semakin baik kondisinya. Karena kebaikan para pendahulunya dikodifikasi dengan baik, dijaga dan diteruskan kepada kita. Apa yang membuat mereka memimpin dunia saat ini masih ada. Masih ada di setiap rumah, mushalah, masjid dan sekolah, bahkan ada di dalam hati dan jiwa kita. Namun mengapa belum bisa menjadi pemimpin peradaban dunia?
Saat pertama kali muncul, umat Islam belum pernah memimpin peradaban dunia, namun tiba-tiba bisa membebaskan manusia dari kezaliman Romawi dan Persia, selama 14 Abad memimpin peradaban dunia. Umat ini tinggal mengulanginya lagi, bukankah mengulang itu lebih mudah? Bukankah jalan kejayaan tinggal ditiru saja? Bukankah jalan itu tinggal diikuti saja?
Peradaban itu siklus naik dan turun. Bukankah kita bisa belajar bagaimana Hasan bin Ali menyelesaikan internal umat? Bisa belajar pada Muawiyah bin Abu Sofyan membangun pertahanan dan kemiliteran? Belajar pada Umar Bin Abdul Aziz membangun kesejahteraan dalam waktu 2 tahun? Belajar pada Nuruddin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi mengangkat kembali kejayaan? Belajar pada Al Qhutuz dan Baibars mengusir kekejaman Mongol? Belajar pada Muhammad Al Fatih membebaskan diri dari super power dunia secara sempurna?
Kita bisa belajar pada imam Mazhab bagaimana syariah mampu menjawab tantangan jaman? Kita bisa belajar pada Al Ghazali dan Syekh Abdul Qadir Jailani bagaimana iman bisa memperbaiki jiwa dan karakter? Kita bisa belajar pada Imam Ibnu Taimiyah bagaimana mengobati kerusakan budaya dan sosial? Kita bisa belajar pada Imam Nawawi, Izzudin Abdul Salam, Imam Qurani dalam memperbaiki penguasa. Kita bisa belajar kepada Abu Yusuf dalam memperbaiki praktik bisnis dan ekonomi negara. Apa yang tidak dimiliki oleh umat ini untuk memimpin kembali peradaban dunia?
Mari membuka kembali lembaran bagaimana umat ini mempimpin peradaban dunia? Mari membuka kembali lembaran bagaimana umat ini mengelola peradaban dunia? Mari membuka kembali bagaimana umat ini bisa mensejahterakan dunia? Mari membuka kembali bagaimana umat ini bisa menciptakan perdamaian dunia? Membuka lembaran yang sudah tertutup oleh debu, dan mungkin lembaran itu sudah mulai digerogoti oleh rayap-rayap yang kelak membuat umat ini tidak tahu lagi cara merancang dan mengembalikan kejayaannya.
Hukum abadi bahwa Umat Islam adalah umat terbaik masih tetap berlaku hingga hari ini? Takdir Allah bahwa Umat Islam adalah umat terbaik masih tetap menjadi ketentuan abadi. Apakah kita rasakan? Apakah diyakini? Apakah terus dicoba untuk mewujudkannya?
Awalilah dengan meneguhkan Laillahaillallah, buang kesia-siaan dan kelalaian dari dirimu dan teruslah merekayasa kebaikan. Hukum kebangkitan dan kejayaan sangat mudah. Penyakit dan penghalangnya hanya hawa nafsu dan kemalasan yang menyelimuti hati.
0 komentar: