Mendidik Dengan Berkisah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk berkisah kepada para Sahabat tentang salah seorang wanita paling mulia di kolong jagat ini. Yaitu kisah Siti Maryam. Apa pentingnya berkisah, hingga Allah memerintahkan berkisah secara khusus?
Berkisahlah. Berceritalah. Jagalah kisah-kisah masa lalu. Buatlah beragam kisah-kisah yang menggugah hati dan akal. Karena kisah salah satu seni memasuki jiwa dan akal manusia.
Para Wali Sanga telah menggunakan kisah sebagai sarana islamisasi Nusantara. Ada kisah-kisah yang melenggeda dan mendunia untuk menyadarkan para penguasa sehingga menjadi bijaksana. Berkisahlah. Berceritalah hanya untuk menunaikan perintah Allah.
Saat tahun kesedihan, Allah menghibur Rasulullah saw dengan beragam "hiburan" visual di langit yang didampingi oleh malaikat Jibril. Beliau bertemu juga dengan seluruh sosok para Nabi dan Rasul yang telah berjuang sepertinya. Sebelumnya hijrah, Rasulullah saw dihibur dengan beragam kisah. Bila ada peristiwa yang luar biasa, Allah menyiapkan kejiwaan dan menghiburnya dengan beragam kisah.
Ada novel dan cerpen yang diberangus oleh penguasa. Apa kaitan kisah dengan perubahan kekuasaan dan sosial? Kaisar Persia mencuri kisah-kisah yang ditulis oleh para pendeta yang dibacakan kepada kaisar India. Apa kaitan kisah dengan pengelolaan pemerintahan? Para negara adi daya membuat kisah-kisah untuk disebarkan ke negara yang menjadikan target dominasinya. Apa kaitan kisah dengan intervensi budaya?
Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk untuk berkisah kepada para Sahabatnya. Kisah-kisah ini diabadikan dalam banyak hadist. Di Riyadus Shalihin, imam Nawawi mengumpulkan tersendiri kisah-kisah dalam satu bab khusus. Terkadang untuk mengajarkan akhlak tertentu, Rasulullah saw pun menyampaikannya dengan berkisah.
Berkisah hanyalah sebuah sarana pendidikan dan penyadaran. Berkisah hanyalah salah satu methodelogi dalam mendidik manusia. Menikmati kisah, berarti menikmati pendidikan diri.
0 komentar: