Jangan Melukai Hati Rasulullah saw
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Suatu hari Rasulullah saw meminta Ibnu Masud membacakan Al-Qur'an untuk beliau. Saat dibacakan salah satu ayat dari surat An Nisa, beliau menangis tak henti. Ada apa gerangan dengan ayat ini?
Ayatnya berkisah, kelak di hari penghisaban, para Nabi akan menjadi saksi atas orang kafir yang durhaka. Ayat ini juga menginformasikan secara khusus bahwa Rasulullah saw pun menjadi saksi atas umatnya yang durhaka kepada Allah.
Umatnya belum hadir, Rasulullah saw selalu menyebut-menyebut umatnya. Saat hendak wafat, Rasulullah saw sudah mewanti-wanti agar umatnya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Bahkan ada kisah, seluruh rasa sakit dan penderitaan sakratul maut umatnya ditanggung oleh dirinya sendiri.
Ada beberapa ibadah yang Rasulullah saw lakukan sendiri untuk umatnya, seperti Qurban. Sebab khawatir bila ada umatnya yang tak sanggup berkurban. Rasulullah saw dengan perasaan malu menghadap Allah, agar bilangan shalat perhari di kurangi hingga akhirnya menjadi 5 waktu.
Malaikat pun terheran-heran kepada mereka yang durhaka. Apakah belum datang para Nabi dan Rasul? Mengapa ada yang durhaka, padahal Rasulullah saw sangat mencintai umatnya?
Bagaimana rasanya, bila seorang ayah dan Ibu, sudah memberikan nasihat, bimbingan dan pendidikan dengan kasih sayang tanpa henti pada anaknya. Lalu harus menjadi saksi kedurhakaan anaknya? Itulah yang dirasakan Rasulullah saw saat harus menjadi saksi saat umatnya yang dicintainya mendurhakai Allah.
Rasulullah saw terus menangis tiada henti. Ibnu Masud menghentikan pembacaan ayat ini, lalu ikut menangis. Rasulullah saw tak kuasa menyaksikan umat yang dicintainya, satu per satu memasuki neraka. Apakah kita ingin melukai hati Rasulullah saw dengan kedurhakaan kita? Padahal beliau sangat mencintai kita?
0 komentar: