Hard Time, Melahirkan Para Tokoh
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Hard Time, sepertinya akan menyelimuti bangsa ini. Berita baiknya, hard time akan melahirkan good leader mungkin juga great leader.
Lemahnya pemimpin menyebabkan lahirnya great leader atau justru hancur? Hancurnya pemerintah Islam di Andalusia (Portugal dan Spanyol) dahulu karena lemahnya kepemimpinan. Lahirnya Nuruddin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi yang mengokohkan kekhalifahan Abbasiyah awalnya dari kelemahan Abassiyah? Bangsa ini mengarah kemana?
Andalusia tidak memiliki Ulama yang menyadarkan. Tidak ada tokoh yang kuat untuk mengembalikan kekuatan. Abbasiyah masih memilik Syekh Abdul Qadir Jailani yang membangun sistem pendidikan yang komprehensif serta lahirnya tokoh Nuruddin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi. Bangsa ini, apakah memiliki ulama yang berpengaruh dan tokoh yang kuat? Apakah itu ada di GNPF, Gerindra-PKS dan tim BPN Prabowo-Sandi?
Andalusia tidak memiliki rakyat yang memiliki daya tahan, mudah menyerah. Abbasiyah memiliki anak muda yang ditempa oleh Syekh Abdul Aadir Jailani dan Universitas Nizamiyah, maka lahirlah rakyat yang kuat untuk menghalau kehancuran. Apakah bangsa ini memiliki hal yang sama? Aksi 212 dan partisipasi rakyat saat kampanye Prabowo-Sandi, apakah bisa dianggap sama dengan kondisi masyarakat era Abbasiyah dulu yang menopang Nuruddin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi ?
Menurut Syaid Qutb, Allah belum memberikan kekuasaan kepada pengusung dakwah, karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Bila kekuasaan direngkuh, bisa jadi justru menghancurkan pondasi dan bangunan yang ada. Itulah mengapa Umar bin Abdul Aziz tidak mengangkat orang yang shaleh untuk menggantikannya. Justru membiarkan kekuasaan diserahkan sesuai urutan keluarga bani Ummayah untuk memperkecil resiko yang ada.
Hard Time telah membuat Syeikh Nawawi al Bantani bermukim di Mekah, membuatnya menjadi ulama Nusantara yang mendunia. Dari Mekah, dia mendidik KH Khalil Bangkalan, KH Hasyim Ashari, KH Ahmad Dahlan, KH Khatib Sambasi, yang kemudian menjadi tokoh pergerakan dan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Belanda pun mengirim Snouck Hurgronje untuk meredam perjuangannya di Mekah.
Hard time membuat Syeikh Yusuf al Makasari menjadi tokoh ulama tasawuf Nusantara yang mendunia. Terusir dari negrinya, namun namanya harum di berbagai belahan dunia. Dia mendidik dan menopang perjuangan Nusantara melalui risalah dan tulisan yang dititipkan melalui jamaah haji. Hard time selalu memunculkan tokoh besar atau juga kehancuran. Sekarang kemana arah bangsa ini? Menikmati hard time, berarti menikmati penempaan yang menguatkan bagi yang berjiwa kokoh.
Posisi terjepit, terhimpit dan terasing. Tak pernah membuat jiwa pembebas menghentikan perannya.
0 komentar: