Financial Engineering Wali Allah
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin)
Tips mengelola keuangan. Belajar dari sang para Wali-wali Allah yang bertebaran di muka bumi. Bisnis berkembang, keluarga senang dan bermanfaat bagi masyarakat. Memadukan tiga hal yang sering kali bertentangan.
Suatu hari seorang kiyai melakukan perjalanan. Tiba-tiba terdengar sebuah pembicaraan. Setelah dicari sumber suaranya, ternyata gumpalan awan sedang berbicara. Kisah ini dinukil dari kitab Shifatush Shafwah karya Imam Ibnul Jauzi. Sang kiyai mendengarkan pembicaraan sang awan. Apa isi pembicaranya?
Gumpalan awan sedang berdiskusi bahwa mereka akan menghujani kebun seseorang. Namanya si fulan. Sang awan berarak menuju lokasi yang dituju. Sang kiyai mengikuti gerak awan berjalan. Ternyata gumpalan awan tersebut hanya menghujani satu kebun saja, sedang kebun yang lain tetap kering kerontang. Kebun yang dihujani sangat subur dan buahnya sangat lebat. Kebun yang lainnya tak berbuah.
Sang kiyai penasaran, milik siapa kebun ini? Setelah hujan selesai, sang kiyai mencari pemiliknya. Ternyata pemiliknya ada dikebun tersebut. Setelah mengucapkan salam, sang kiyai bertanya nama pemilik kebun. Sang kiyai kaget luar biasa, ternyata nama orang tersebut sama dengan nama yang dibicarakan oleh gumpalan awan yang dia dengar.
Sang kiyai bertanya, mengapa hanya kebunnya yang sirami hujan? Mengapa yang lainnya tidak? Sang pemilik kebun menceritakan bagaimana bisa terjadi hujan selalu membasahi kebunnya. Inilah rahasia pengelolaan keuangan yang perlu dicontoh.
Setiap panen, hasil panennya digunakan untuk 3 keperluan. 1/3 dikembalikan untuk menanam kebun kembali. 1/3 untuk keluarga. 1/3 untuk sedekah. Jadi uang yang kita terima harus teralokasi pada tiga hal yaitu investasi atau reinvestasi agar kekayaan terus tumbuh. Meminimalkan kebutuhan konsumsi hanya 1/3 untuk keluarga. Terakhir 1/3 keuangan untuk memberikan kemanfaatan bagi umat. Inilah pengelolaan uang para Wali-wali Allah yang terrekam dalam kitab Shifatush Shafwah karya imam Ibnu Jauzi.
Banyak kisah yang menarik dari perjalanan wali-wali Allah. Ada sebuah daerah yang menjadi sangat subur, air dan buah-buahannya berlimpah karena kedatangan seorang wali. Setelah wali itu pergi, daerah itu menjadi kering kerontang kembali.
Keberkahan rezeki bukan sekedar model bisnis, jaringan bisnis, modal bisnis dan seluruh tetek benget pengelolaan bisnis. Persoalan utama dalam bisnis adalah menciptakan karakter bertakwa pada pemilik dan pengelola bisnis. Disitulah penyebab keberkahan bisnis dan Allah memudahkan jalan rezeki.
0 komentar: