Al-Qur'an dan Sunnah, Ilmu Laduni Yang Diabaikan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ilmu Laduni diharapkan banyak manusia. Padahal ilmu Laduni yang sudah ada justru ditinggalkan, diabaikan bahkan dibuang tak berharga. Bahkan dibuka pun tidak pernah. Memburu yang belum pasti, namun meninggalkan yang sudah ada.
Banyak yang melakukan ibadah dan amalan khusus hingga super khusus untuk mendapatkan ilmu Laduni. Banyak yang meluangkan waktu super khusus agar dilimpahkan ilmu Laduni, namun ilmu Laduni yang paling utama justru dilemparkan kebelakang.
Bukankah Al-Qur'an itu berasal dari sisi Allah? Bukankah hadist Rasulullah saw berasal dari sisi Allah? Saat berdialog dengan Rasulullah saw, Allah berfirman bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Berasal dari Allah Yang Maha Perkasa dan Bijaksana.
Al-Qur'an menjadi ilmu Laduni bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Al-Qur'an dianggap sampah dan olokan bagi yang kafir, munafik, zalim dan yang di dalam hatinya ada penyakit. Al-Qur'an menjadi ilmu Laduni bagi yang mau merendahkan hati, jiwa, akal dan nafsunya di hadapan Allah swt.
Sunah Rasulullah saw menjadi ilmu Laduni bagi mereka yang mengikuti jejak Rasulullah saw. Rasulullah saw sebagai tauladan dan kekasihnya. Kerinduan utamanya ingin bertemu Allah swt dan bersama Rasulullah saw.
Nabi Musa mendapatkan ilmu Laduni karena mengikuti perintah Allah swt. Nabi Musa diperintahkan Allah untuk bertemu seseorang di sebuah tempat yang memiliki ciri tertentu. Nabi Musa mendapatkan ilmu Laduni melalui seseorang yang telah ditentukan oleh Allah. Kunci ilmu Laduni adalah mentaati Allah swt.
Semua ilmu sejak awal alam semesta diciptakan. Semua ilmu masa lalu, masa kini dan masa depan, sudah terangkum dalam Al-Qur'an. Persoalannya, bagaimana agar Al-Qur'an bisa menjadi petunjuk, penjelas, penerang dan rahmat? Al-Qur'an ilmu Laduni yang diabaikan.
0 komentar: