3 Perjalanan Bayi Yang Dikisahkan Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ada 3 bayi yang dikisahkan dalam Al-Qur'an yang kelak menjadi Nabi dan Rasul. Yaitu, bayi Ismail, Musa dan Isa. Ada 2 Nabi yang episode kehamilannya yang dikisahkan oleh Al-Qur'an. Yaitu, Nabi Ishaq dan Zakaria. Ada satu Nabi yang kabar kelahirannya sudah diinformasikan dari generasi ke generasi yaitu Nabi Muhammad saw.
Bayi Ismail digendong oleh ibunya Siti Hajar dari Palestina ke Makkah, Arab. Jaraknya 1.500 Km. Berapa bulan perjalanan? Perjalanan sang bayi, kelak menjadi leluhur Rasulullah saw. Nabi akhir zaman. Pemimpin para Nabi. Penerang dan rahmat semesta alam. Siti Hajar dan sang bayi hanya mengikuti takdirnya. Yaitu, berhijrah ke tanah yang tandus tak bertuan.
Tentramkan saat mengikuti perintah Allah swt, walaupun harus hidup di daerah tandus tak berair. Walaupun tak terlihat ada tanda-tanda kehidupan. Tiba-tiba saja muncul air dari hentakan kaki dari sang bayi Ismail. Ikhtiar Siti Hajar tak membuahkan hasil. Ternyata air itu muncul dari kaki sang bayi. Bersama ketaatan ada kemukjizatan dan pertolongan dari Allah.
Bayi Musa menghadapi Firaun dan pasukannya yang berniat membunuh semua bayi laki-laki. Bukankah ini strategi yang sempurna? Ternyata ada celah, yaitu sungai. Saat semua jalan ditelusuri. Saat setiap jengkal tanah diawasi. Di saat setiap rumah didatangi. Ternyata masih ada yang luput dari pengawasan. Yaitu sungai.
Sesempurna apa pun strategi dan operasional kezaliman. Seteliti apapun rencana kejahatan, masih ada celah yang tak terpikirkan. Allah mengilhamkan solusi kepada ibunya Musa. Ahli strategi Firaun yang hebat terbyata kalah oleh seorang ibu yang tak paham sedikit pun tentang strategi.
Ibu Musa hanya mengikuti petunjuk dari Allah saja. Mengikuti petunjuk Allah lebih hebat daripada ahli strategi yang paling cerdas dan hebat. Mengikuti petunjuk Allah dapat mengalahkan seluruh pasukan Firaun tanpa pertempuran. Hanya butuh keranjang yang dihanyutkan ke sungai.
Bayi Isa menghadapi tuduhan yang terkeji. Segala tuduhannya terbantahkan dengan dikaruniakan sang bayi dapat berbicara dan menjelaskan hakikat kelahirannya bagi manusia. Bila mengikuti takdir, segala tuduhan akan terbantahkan sendiri dengan cara tak terduga.
0 komentar: