Tanda Kebodohan Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Siapakan penentang kebaikan? Mudah sekali dilihat. Sangat kasat mata. Mereka yang hidup bermewahan. Mereka yang hidup menghamburkan harta. Mereka penentang yang paling keras.
Siapkan penentang kebaikan? Para penguasa dan pembesar kekuasaan. Penentang yang paling besar dari golongan ini. Sebab, para Nabi dan Rasul pun, banyak ditentang oleh golongan ini pula.
Allah menghibur Rasulullah saw saat penentangnya makin keras dan kejam. Allah mengkisahkan Nabi dan Rasul sebelumnya bahwa perjalanan mereka sama dengan yang dialami Rasulullah saw. Hiburlah diri dengan jejak para pendahulu kita.
Mengapa manusia jadi penentang kebaikan? Padahal asal usulnya dari tanah dan kembali ke tanah. Padahal asal muasal manusia menjijikkan, tidak seperti tumbuhan yang berasal dari bunga, biji, dan batang. Tidak juga hewan lain yang berawal dari telur.
Apakah manusia makhluk terkuat? Terhormat? Padahal Syetan dan Malaikat tak setuju manusia menjadi khalifah di muka bumi. Padahal banyak makhluk yang lebih kuat dari manusia. Gunung tak mau menerima amanah. Manusia mau menerima karena kebodohannya.
Hadirnya manusia di muka bumi karena kebodohannya. Satu-satunya cara menghapus kebodohan ini hanya dengan mengharapkan rahmat Allah, cahaya Allah, bimbingan Allah, pimpinan Allah. Bila mengandalkan apa yang ada pada diri manusia, akal dan jiwa, takkan bisa menembus kepahaman akan kebenaran.
Kaum Quraisy menentang Rasulullah saw, lalu Allah mengingatkan bahwa kekuatan musyrikin Quraisy lebih rendah dari sepersepuluh kekuatan umat Nabi dan Rasul sebelumnya yang sudah dihancurkan oleh Allah. Bisa jadi kekuatan penentang kebaikan saat ini lebih rendah dari umat terdahulu. Bukankah zaman dulu bisa mengirim barang melalui virtual? Bukankah zaman dulu yang mencairkan besi, dan menyelam ke lautan adalah para jin?
Bukankah Zulkarnain mampu membuat penjara yang mengelilingi gunung yang terbuat dari besi dan tembaga? Padahal di era sekarang, menghadapi Virus saja dunia kewalahan. Dalam kondisi ini, penentang kebaikan tetap bermunculan dengan kesombongan dan keangkuhannya karena memiliki kekuasaan dan kekayaan. Itulah kebodohan yang paling nyata.
0 komentar: