Rekayasa Lembah Dalam Teknologi Pertanian
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mengapa Al-Qur'an sering menggambarkan tentang dua lembah yang di bawahnya mengalir sungai? Mengapa perkotaan dan perkampungan lebih banyak di lembah pada awal pertumbuhannya? Dimana letak tanah yang paling subur? Dimana sawah yang pertama kali dibangun?
Perhatian kisah kaum Saba. Kotanya terletak di lembah diantara dua kebun. Tanahnya amat subur. Panennya melimpah. Mereka pun membangun bendungan yang amat kokoh. Kisah kaum Saba dikaitkan posisinya dengan lembah seperti gambaran surga.
Dalam tafsir digambarkan, bila ada wanita yang berjalan di kota kaum Saba sambil membawa keranjang kosong. Maka saat sudah melewati kota tersebut, keranjangnya penuh dengan buah tanpa perlu memetik, karena buah-buahannya jatuh sendiri ke keranjang. Di lembah pula, mata air yang jernih menyegarkan keluar untuk di konsumsi langsung oleh manusia.
Air hujan yang jatuh di pegunungan, disaring dan disimpan oleh tanah dan tumbuhan. Lalu hasil saringannya keluar di lembah melalui mata air atau sumur yang digali. Bisakah manusia membuat teknologi dan membangun infrastruktur penyaringan air hujan agar tercipta air yang jernih dan sehat untuk kehidupan seluruh manusia? Sekarang manusia tinggal menikmati di lembah dan membuat sumur saja.
Air hujan menumbuhkan tanaman dan buah-buahan. Tanah menyimpan unsur haranya. Tumbuhan memanfaatkannya menjadi buah. Setelah disaring dan dimanfaatkan ole tanah dan tumbuhan, manusia memanfaatkannya sebagai air minum.
Lembah itu gambaran kesuburan. Bisakah tanah yang tandus direkayasa menjadi subur dengan memanfaatkan air hujan dan rekayasa lembah mungil di setiap jarak tertentu? Sehingga air hujan bisa tertampung lebih lama?
0 komentar: