Menyerang Dengan Ketenangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Tanda kemenangan adalah ketentraman. Tanda kekalahan adalah ketakutan. Tanda kebodohan adalah ketidakpedulian dengan apa yang berkembang saat ini. Inilah timbangan jiwa melihat kemenangan dan kekalahan.
Dalam film The Mask Of Zorro, sang Zorro berkata jangan menyerang dengan kemarahan. Jangan menyerang dengan nafsu. Jangan menyerang dengan emosional. Itulah mengapa Ali bin Abi Thalib tidak melanjutkan perang tanding ketika yang berbicara dan menggerakan adalah marah. Marah melenyapkan akal sehat. Marah melenyapkan strategi. Marah melenyapkan kewaspadaan.
Umar Bin Abdul Aziz memerintahkan pasukannya untuk kembali ke negrinya, ketika kemenangan pasukannya ditenggarai karena marah. Marah akan melenyapkan dan membumihanguskan segalanya. Itulah mengapa perang Rasulullah saw perang dengan etika bukan perang total.
Ketakutan melahirkan serangan membabibuta. Terlihat hebat dan kuat. Namun sebenarnya sebuah kelemahan karena energinya terkuras lemas. Sumberdaya habis tanpa prestasi. Namun ketakutan bisa juga membuat diam dan tak berdaya. Menyerah atau membabibuta itulah produk dari jiwa yang takut.
Menyerang dengan kemarahan terlihat kuat dan hebat, namun energi jiwanya ludes digunakan untuk mengobarkan kemarahannya. Ketika menghadapi lawan sudah tak berdaya lagi. Kemarahan membuat jiwanya dikendalikan musuhnya. Kemarahan membuat apa yang dilakukannya di bawah kontrol musuhnya. Karena itulah, Jihad tidak lahir dari kemarahan tetapi lahir dari kesadaran atas iman dan takwa.
Mundur karena strategi akan berbeda dengan mundur karena ketakutan. Seperti Khalid Bin Walid yang mundur saat perang Mu'tah. Namun pasukan Romawi tak berani untuk menyerangnya. Mundur teratur bisa jadi sedang menyiap jebakan atau serangan balik. Mundur dengan lari terbirit-birit bertanda mundur dengan ketakutan dan kelemahan.
Marah adalah tanda kekalahan dan kelemahan. Takut adalah tanda kelemahan dan ketidakberdayaan. Tenang adalah tanda kekuatan dan tersembunyinya beragam strategi yang tidak pernah terduga. Pembunuh berdarah dingin biasanya mereka yang karakter tenang. Tenang bertanda penuh perhitungan dan kecerdasan.
Dalam ketenangan tersembunyi banyak ketidakterdugaan. Riset dan Development, sebuah gerakan yang diam namun penuh ketidakterdugaan. Dalam diam, seekor kucing dan singa menerkam mangsanya dengan tepat dan energi yang minimal. Hanya butuh kesabaran.
0 komentar: