Menuntut Yang Tidak Sempurna
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bila sudah mencapai seluruh mimpi, apakah kebahagiaan akan diraih di dunia? Dunia ini makhluk Allah, adakah kesempurnaan pada makhlukNya? Maka wajar saja di beragam visual dunia oleh ulama digambarkan sebagai seorang nenek yang tua renta. Bila masih terobsesi pada makhluk-Nya takkan bisa merasakan kesempurnaan yang sesungguhnya.
Yang memperebutkan jabatan, seperti anak kecil yang sedang memperebutkan mainan. Yang memperebutkan kekayaan, seperti anak kecil yang memperebutkan mainan. Namun masih lebih baik anak kecil karena mereka bermain dengan penuh persahabatan dan kegembiraan. Sedangkan orang dewasa memperebutkan dengan permusuhan dan penindasan.
Memburu kesempurnaan pada yang tidak pernah bisa sempurna. Itulah mengapa kehidupan itu melahirkan banyak kekecewaan. Itulah mengapa setiap pemimpi keduniaan takkan pernah merengkuh kebahagiaan. Menuntut apa yang tidak bisa direalisasikan adalah tanda kebodohan. Itulah yang selalu ditemukan oleh para pecinta dunia.
Yang tidak sempurna namun dituntut untuk sempurna, maka disitulah butuh kepalsuan, kamuflase dan pencitraan. Maka apapun yang diraih di dunia ini, semuanya hanya kepalsuan. Kepalsuan itu murah, maka banyak yang mengejarnya dengan menghinakan diri, dengan cara murahan.
Yang cerdas, menjual dan membuang yang murah. Lalu menggantinya dengan yang tak ternilai harganya. Cara berfikir ini bermunculan pada hati yang terdapat iman. Kecerdasan itu bermunculan pada mereka yang menyiapkan kematian.
Sehebat apa pun yang diraih, setinggi apapun capaian yang direngkuh di dunia, tetap saja tidak sempurna. Karena yang sempurna hanyalah Allah. Mengapa obsesi kita masih belum kepada Allah? Mengapa belum membuang semuanya demi Allah? Mengapa masih menggenggam kehinaan dunia dengan kebanggaan dan kesombongan?
Menggenggam harta untuk meraih cinta Allah. Menggenggam kekuasaan dan kekuatan untuk meraih cinta Allah. Meraih semua pernak-pernik dunia dengan cara yang diridhoi Allah. Itulah cara merubah ketidaksempurnaan dunia menjadi sempurna.
0 komentar: