Menjalani Proses Waktu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mulailah dari ketidaktahuan. Mulailah dari ketidaksempurnaan. Mulailah dari banyak kesalahan. Allah saja menciptakan alam semesta selama beberapa hari, walaupun sebenarnya Dia mampu hanya dengan berfirman, "Kun fayakun."
Proses waktu adalah sarana pembelajaran juga bagian pembentukan karakter. Rasulullah saw harus menempuh 20 tahun lebih dalam dakwahnya. Nabi Nuh membutuhkan waktu 950 tahun. Nabi Yusuf butuh proses 40 tahun. Padahal mereka kekasih Allah dan dalam bimbingan Allah. Mengapa kita bernafsu instan untuk sukses?
Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur. Turun ayat perayat sesuai situasi, kondisi dan permasalahan dan solusi yang dibutuhkan. Jalan keluar bisnis pun diturunkan secara berangsur sesuai tantangan bisnis yang ada. Berangsur agar ilmu yang ada diterapkan secara bertahap, ini untuk mencegah kemubaziran ilmu.
Hukum kehidupan adalah bertahap dan berkesinambungan. Tak ada yang sekaligus. Allah pun mengutus para Nabi dan Rasul secara bertahap. Mengapa tidak langsung Nabi pamungkas saja yang diutus?
Proses waktu adalah bagian dari ujian kehidupan. Siapa yang konsisten dan memiliki energi yang tak pernah berhenti? Siapa yang terus memperbaiki diri? Siapa yang terus berinovasi? Siapa yang selalu berfikir? Proses waktu adalah bagian dari seleksi alam. Proses waktu adalah syarat yang harus dibayarkan oleh mereka yang ingin sukses.
Orang secerdas Imam Syafii, Imam Bukhari, Imam Nawawi pun harus menjalani porses puluhan tahun untuk memahami ilmu. Kekhalifahan Bani Ummayah, Abbasiyah, Saljuk dan Turki Utsmani membutuhkan rentang waktu panjang untuk mendirikannya. Sehebat apa pun manusia tetaplah bodoh dan fakir. Waktu adalah bagian obat kebodohan. Proses waktu bagian dari saran mengumpulkan bekal untuk membangun sesuatu. Waktu adalah bagian dari solusi. Seperti itulah Hasan Al Banna berkata.
Satu tahapan adalah pondasi bagi tahapan berikutnya. Satu tahapan menumbuhkan tahapan baru yang tak diduga sebelumnya. Mereka yang terus mengarungi tahapan tersebut adalah mereka yang bisa menciptakan kesuksesan yang terus diperbaharui. Berhenti melanjutkan tahapan. Melompati sebuah tahapan sama saja membunuh sebuah kesuksesan. Mengikuti tahapan berarti menikmati proses waktu.
Nabi Ibrahim dan Zakaria, keduanya diuji dengan lamanya waktu untuk memiliki keturunan. Nabi Nuh diuji dengan lamanya waktu kesuksesan dakwah. Orang beriman diuji dengan lamanya datang pertolongan Allah. Mereka yang sukses, mereka yang beristiqamah dalam rentang waktu yang panjang.
0 komentar: