Kikir, Sang Perampas Keberkahan
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bakhillah, Kikirlah, namun ingatlah jiwa akan membimbingmu untuk menghancurkan hartamu sendiri. Seluruh ilham, besitan hati dan pikiran akan membawamu untuk menghancurleburkan hartamu sendiri. Itulah mengap kikir akan membawa pada kebinasaan.
Kikir membawa pada kebinasaan, melalui tanganmu sendiri atau Allah. Begitulah jalur kebinasaannya.
Ketika kikir, Allah akan menghadirkan dan memilihkan pemimpin yang zalim yang akan merampas hartamu. Inikah zamannya? Penguasa merampas harta kita dengan tarif toll yang tinggi, kenaikan listrik dan BBM, kenaikan pajak PBB dan harga barang? Allah memilihkan pemimpin yang akan memiskinkan? Membuka tenaga asing dan mengabaikan kita?
Saat kikir, hawa nafsu akan mengelora. Mengapa bisa? Memang seperti itu hukumnya. Harta akan ludes untuk melampiaskan hawa nafsu, boros, berlebih-lebihan dan menyia-nyiakan dalam berbelanja. Yang tak penting dan bermanfaat dibeli. Yang dibeli tidak menghasilkan harta kembali tetapi menimbulkan pengeluaran uang yang baru. Aset yang dibeli, bila dijual kembali nilainya jatuh total. Harta habis untuk menyumpal hawa nafsunya. Sama saja bukan? Mau dermawan atau ludes oleh hawa nafsu?
Saat kikir, penyakit bermunculan entah datangnya darimana. Padahal gaya hidup sudah sehat? Harta habis hanya untuk mengobati penyakit. Mengapa bisa? Banyak cara harta kita dirampas bila tak berderma. Harta sebenarnya adalah kotoran manusia. Itulah mengapa Ahlulbait di masa Rasulullah saw tidak boleh menerima harta sedekah dan zakat? Saat kikir, apa yang dikonsumsi dan digunakan sebenarnya kotoran manusia. Berderma untuk mensucikan harta dan apa yang dikonsumsi.
Saat kikir, musibah akan datang bertubi-tubi bisa berupa tenggelam, kebakaran, pencurian atau yang lainnya. Kikir berarti merampas hak orang lain yang ada pada harta kita. Kikir bukanlah mengumpulkan atau melipatgandakan harta. Kikir justru menyebabkan harta habis dan musnah. Kikir justru mengundang beragam kesulitan untuk datang.
Saat kikir, muncul berbagai ide investasi yang kelak akan merugikan, membangkrutkan dan menghancurkannya. Menurut Abu Bakar ra, saat kikir akan muncul ide mendirikan bangunan diwilayah yang rawan bencana, yang pada saatnya akan runtuh dan menguras hartanya. Investasinya akan terlupakan dan tidak bisa ditemukannya lagi.
Kikir membuat harta tak berdaya guna. Hartanya menganggur. Hartanya tak menciptakan kebaikan. Yang akan menghabiskannya justru orang lain setelah kita meninggal.
Kikir itu musibah hidup. Kikir itu hukuman hidup. Kikir itu prahara kehidupan. Bukankah ketika sebuah negri akan dihancurkan diberi tanda-tandanya? Apa itu? Orang kaya di negri tersebut sangat kikir. Kikir adalah tanda sebuah negri akan dihancurkan Allah.
(Terinspirasi dari kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi Al Bantani)
0 komentar: