Intropeksi diri di Dunia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah mengetahui isi hati. Allah mengetahui semua lintasan hati dan pikiran. Maka perhatikan, muhasabahi, dan timbanglah semua yang melintas di dalam hati dan akal. Inilah esensi dasar dan awal perbaikan diri.
Allah mengetahui yang disembunyikan dan yang ditampilkan oleh manusia. Allah mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Allah mengetahui yang kecil dan yang besar. Allah mengetahui apa yang terjadi di langit dan bumi serta apa yang ada dikeduanya. Tak ada yang tersembunyi. Semua super jelas bagi Allah.
Allah mengetahui semut hitam, di atas batu hitam di malam yang pekat. Allah mengetahui setiap daun yang berguguran. Allah mengetahui semua buah yang keluar dari kelopak bunganya. Semuanya tercatat dalam Lauhul Mahfudz.
Ihsan, senantiasa melihat Allah atau seolah-olah dilihat Allah. Merasakan pengawasan Allah, berawal dari kesadaran dan pemahaman ini. Malu kepada Allah terlahir dari kesadaran dan pemahaman ini. Seorang ulama gemar menuntut ilmu karena malu bila dilihat Allah sedang menganggur tanpa ada kegiatan yang bermanfaat.
Bila merasa terus dijaga oleh Yang Maha Perkasa, apakah ada lagi yang ditakuti? Bila terus dijaga oleh Yang Maha Kaya, apakah ada lagi yang dikhawatirkan? Bila terus dijaga oleh Yang Maha Pengasih dan Penyayang, apakah masih ada yang perlu dicemaskan? Bila terus diawasi oleh yang Maha Adil dan Bijaksana, apakah masih ada prasangka buruk terhadap kehidupan?
Segeralah menghisab dan mengadili diri, saat ada lintasan dan besitan hati. Segeralah menghakimi diri, saat ada bisikan yang hendak mempengaruhi hati. Itulah cara memperingan penghisaban Allah. Itulah cara memperpendek waktu penghisaban di akhirat nanti.
Allah mengetahui yang naik ke langit dan yang turun ke bumi. Allah mengetahui pembicaraan rahasia. Semuanya terbuka dan jelas di sisi Allah, mengapa tak juga mengakui semua kecacatan diri?
0 komentar: