Bersyukur-Nya Allah dan Manusia?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Manusia hanya menanam satu biji benih dan menggemburkan tanah, namun Allah membalasnya dengan satu pohon yang daunnya rimbun dan buahnya tak terhitung hingga bertahun-tahun. Lalu tumbuh kembali tunas-tunas baru yang tak terhingga.
Semua bahan baku makanan dan minuman berasal dari biji dan tunas, manusia hanya mengolah dan merubah bentuknya saja. Yang memberikan akal, milyaran ilham, ide dan ilmu. Yang memberikan mata, telinga, dan hati juga Allah. Dimana peran manusia dalam kehidupan ini? Adakah makhluk baru yang bisa diciptakan manusia hingga detik ini?
Manusia hanya mengumpulkan dan menghimpun semua sumber daya yang telah Allah ciptakan. Lalu membawanya ke segala penjuru, menaruh di sebuah tempat lalu membuka tempat perdagangan. Hanya dengan cara ini Allah menganugerahkan kekayaan dan harta. Mengapa manusia jadi saling berbangga dan menyombongkan diri?
Saat kaum Saba menikmati kesuburan tanah dan keberlimpahan panen, menikmati beragam kemudahan kehidupan. Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun." Mengapa Allah tidak berfirman bahwa Dia Maha Pemberi Siksa? Allah membiarkan kaum Saba menikmati kehidupan sesuai kadar yang tidak membawanya pada kehancuran. Inilah Maha Lembut-Nya Allah.
Saat manusia beribadah dan beramal shaleh, Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Bersyukur." Allah mengampuni, memaafkan kelemahan, kebodohan, kekurangan manusia dalam beribadah. Namun Allah memberikan balasan tak terhingga dengan penyempurnaan pahala, kebahagiaan surga, tambahan rahmat dan karunia.
Allah Maha Bersyukur, satu amal manusia dibalas dengan 10 kebaikan, lalu satu kebaikan dilipat gandakan dengan tak terhingga. Bagaimana manusia menyikapi nikmat dan karunia Allah? Manusia justru menuhankan dirinya, merasa semua yang diperoleh karena kepintaran dan akalnya. Justru membalasnya dengan kedurhakaan. Alangkah malunya kita kepada Allah yang Maha Mensyukuri sedikit kebaikan manusia.
Adakah ibadah yang menyulitkan? Adakah amal shaleh yang memberatkan? Adakah zakat yang membuat kemiskinan? Adakah puasa yang menyebabkan kematian? Namun perhatikan balasan Allah yang tak terkira dan tak tak terhingga terhadap sedikit amal shaleh manusia.
Semua fasilitas kehidupan sudah disediakan Allah dengan komplit dan sempurna. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan manusia sudah tersedia. Apa yang diangankan manusia bisa diwujudkan. Semua doa harapan manusia dikabulkan. Mengapa rasa syukur manusia tidak seperti Maha Bersyukur-Nya Allah terhadap manusia?
0 komentar: