Berinteraksi dengan Puing-puing Sejarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Musyrikin Quraisy berniaga ke Syam dan Yaman setiap musim di sepanjang tahun. Tak hanya keuntungan yang diraih, tetapi juga banyak daerah yang berkaitan sejarah masa lampau yang selalu di laluinya. Banyak kisah-kisah yang telah didengarnya.
Bila ke Yaman, Musyrikin Quraisy bertemu dengan peninggalan dan kisah-kisah kaum Saba dan Aad. Bila ke Syam, mereka melewati peninggalan kaum Tsamud dan Luth. Maka dalam Al-Qur'an seluruh jejak-jejak kaum terdahulu dikisahkan kembali untuk meneguhkan pelajaran dan pemahaman efek kemusyrikan dari fakta yang sudah dilihatnya, kisah dari mulut ke mulut yang sudah didengarnya, lalu diperkokoh dengan ayat-ayat Al-Qur'an.
Musyrikin Quraisy yang diseru Al-Qur'an yang sering berlalu lalang di bekas-bekas tempat tinggal kaum Ada dan Tsamud, serta menyaksikan bekas dan puing dari negri kaum Luth. Al-Qur'an menegur mereka yang hanya asal lewat saja dihadapan puing-puing dan bekas umat terdahulu, tidak mengambil pelajarannya, hatinya tak sadar, perasaannya tak bergetar, indranya tak terpengaruh dengan takut kepada Allah.
Semestinya dengan suntikan penyadaran yang kuat dari Al-Qur'an, mereka lebih berhati-hati dan berusaha menjaga diri, dari tertimpanya azab yang sama dengan azab yang turun kepada umat terdahulu. Sebab Al-Qur'an sistem hukum abadi yang terus berulangkali berlaku di setiap zaman, waktu, tempat dan generasi.
Ini gambaran abadi tentang jiwa manusia saat berinteraksi dengan puing-puing peninggalan sejarah dan kisah-kisah sejarah. Saat mengunjungi museum, sisa-sisa peninggalan penjajah, sisa puing istana, gedung perusahaan atau industri yang ditinggalkan, yang muncul hanya mengabadikan dengan berfoto ria, tanpa sedikitpun merasa bahwa kita pun bisa mengalaminya juga.
Saat Belanda tiba, mereka melakukan penelitian dan penjagaan terhadap peninggalan kerajaan masa lalu. Sekarang, kita pun melakukan penelitian dan penjagaan terhadap sisa jejak penjajahan Belanda. Setiap zaman, waktu, tempat dan generasi ada momentum kehancurannya sendiri, penyebab momentum kehancurannya dijelaskan oleh Al-Qur'an.
Al-Qur'an memperingatkan dan membimbing bagaimana berinteraksi dengan peninggalan, bekas, jejak dan puing-puing masa lalu. Al-Qur'an menjelaskan hukum penyebab kehancuran yang terus berlaku abadi hingga kehancuran alam semesta. Al-Qur'an menjelaskan kesalahan sikap manusia dalam berinteraksi dengan masa lalu dan mengisi waktu hidup yang menyebabkan kehancuran di masa lalu. Agar manusia tak jatuh di tempat yang sama. Agar fakta yang berbicara.
0 komentar: