Akhlak Terhadap Tanah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah Maha Kaya, Dia tak butuh apa pun dari manusia. Sebab itulah, Allah membalas kebaikan amal shaleh manusia secara berlipat tak terkira, agar tidak ada "hutang budi" pada manusia. Allah menambahkan karunia kepada yang melakukan kebaikan.
Olahlah tanah, berilah pupuk, tanamlah. Maka panen akan berlimpah. Satu biji bibit menghasilkan buah-buahan tak terkira sepanjang tahun. Bila tanah bisa membalas kebaikan manusia dengan tak terkira, Bagaimana dengan Allah? Allah membalas kebaikan manusia dengan tamsil tanaman.
Bersedekalah terhadap tanah yang kita injak setiap hari. Olah, beri pupuk dan tanami. Jangan membuang sesuatu yang bisa merusak tanah. Tanah asa usul manusia. Tanah rumah terakhir di dunia ini. Jangan biarkan tanah menganggur, gersang dan tandus, itu kezaliman terhadap tanah. Bagaimana bila tanah pun menuntut di akhirat? Seperti kambing yang diadu berkelahi?
Tanah adalah amanah. Bisa jadi Allah meminta pertanggungjawabannya. Bukankah yang dimiliki akan ditanya oleh Allah? Walaupun sedikit berdayakanlah, ambil pacul, pupuki dan tanami. Semoga ini meringankan pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Perhatikan batas-batas tanah. Jangan mengambil hak orang lain walaupun satu sentimeter. Tanah yang diambil dengan cara yang tidak halal akan menjadi gandulan api di akhirat. Tanah sering menjadi sumber sengketa, penipuan dan kecurangan. Banyak yang hancur karena sengketa pertanahan sebab memperebutkan hak milik dan batas tanah.
Perhatikan tanah warisan. Yang berhak membagikan hanya Allah, bukan pemilik yang sudah meninggal. Bukan tanah itu sudah atas nama siapa di sertifikat tanah. Pemilik tanah adalah Allah. Pemilik harta adalah Allah. Jadi, himpunan dan distribusikan sesuai kemauan Allah.
KH Hasyim Ashari sangat peduli terhadap tanah. Mandi, mensucikan diri, berwudhu, bersyahadat sebelum mengolah tanah. Saat bertanam, menghadap kiblat dan membaca shalawat 3 kali. Barulah biji dimasukkan ke tanah. Begitu pun di Aceh, para ulamanya hal yang sama saat mengolah tanah. Itulah adab terhadap tanah.
0 komentar: