Akhlak Terhadap Perintah Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Kebenaran itu hanya pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Yang berijtihad dengan referensi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, bertanda tengah berjuang bersama kebenaran. Walapun kadang jatuh pada kesalahan pula. Namun kesalahannya dimaafkan dan dirahmati Allah dengan satu kebaikan.
Mengapa harus diributkan hasil dari ijtihad? Mengapa kebenaran hanya milik pihak tertentu bila hasil ijtihad? Mengapa harus serang menyerang bila pendapatnya hasil ijtihad dari Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah saw yang kerangka filosofinya diambil maqashid syariah dan ushul fiqh? Bila semuanya dalam kerangka yang benar maka biarkanlah berbeda-beda, karena kadang setiap kondisi membutuhkan solusi yang berbeda-beda pula.
Yang dikedepankan saat menerima perintah Allah dan Rasulullah saw adalah bersujud, bertasbih, memuji dan tak ada kesombongan. Bersujud, karena berasal dari kebenaran yang Maha Pencipta Alam Semesta. Bertasbih, karena tidak ada cacat, cela, kesalahan, kerusakan, kerusakan, kesusahan dan semua persepsi buruk manusia. Memuji, karena banyaknya samudera kebaikan dan hikmah yang tak terkira. Tak ada kesombongan, karena manusia makhluk yang bodoh dan lemah bila tanpa bimbingan Allah dan Rasulullah saw.
Bisakah yang berasal dari tanah menciptakan kebenaran? Bisakah yang berasal dari air mani merekayasa kebenaran? Bisakah akal yang diciptakan Allah mampu melampaui ilmu yang menciptakannya? Bisakah makhluk yang lemah melampaui kekuatan Allah yang telah menciptakannya? Kesombongan telah menciptakan kebodohan dan tak paham kebenaran pada manusia.
Ujian dan potensi manusia ada pada akal yang dikaruniakan Allah, mau menjadi Tuhan diri sendiri atau memahami kebenaran yang disediakan Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada kebebasan yang diberikan Allah, mau mengikuti kehendaknya sendiri atau kehendak Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada hatinya, mau mengikuti bisikan syetan dan nafsunya atau malaikat?
Manusia bodoh dan lalai, maka rutinkan membaca Al-Qur'an. Manusia sering lemah, rutinkan shalat. Manusia sering menghamba pada dirinya sendiri, maka berpuasalah. Manusia sering mengikuti keinginannya sendiri, maka berinfaqlah. Itulah cara melatih dan menempa diri.
Didiklah diri hingga pada level saat Firman Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang akhlaknya hanya bersujud, bertasbih, memuji dan tak menyombongkan diri. Itulah akhlak mulia saat kebenaran Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang.
0 komentar: