Terkuncinya Kebangkitan Kaum Yahudi dan Nasrani
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Takdir umat Nasrani sudah terang benderang dalam Al-Qur'an. Takdir kaum Yahudi sudah jelas dalam Al-Qur'an. Itulah peta perjalanan umat yang tidak kembali kepada ketauhidan. Titik kritis dan titik balik mereka sudah lewat dan tidak ada lagi. Sebab, titik balik mereka, yaitu apa sikap mereka saat Al-Qur'an masih diturunkan? Apa sikap mereka saat Rasulullah saw masih hidup?
Rasulullah saw sudah menyeru kepada seluruh kabilah Yahudi di Madinah. Yang menerima hanya sedikit cendikiawannya saja. Adakah yang dari para penguasa? Yang dari rakyat jelata? Sikap terbesar yang ada hanya permusuhan atau kerjasama partnership dalam pengelolaan tanah dan perkebunan. Bisa jadi inilah model interaksi umat Islam dengan kaum Yahudi.
Takdir kaum Yahudi sangat jelas, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Dan diberi dua kali kesempatan dapat melakukan kerusakan di muka bumi. Itulah takdir kaum yang menyesatkan dirinya sendiri.
Takdir kaum Nasrani sudah jelas. Rasulullah saw mengirimkan juru dakwah ke Habasyah, Binzyantium dan Mesir. Ada penguasanya yang menerima Islam, namun pendetanya menolak. Ada yang penguasanya ingin menerima Islam, namun pendetanya menolak. Penguasanya tetap menghormati Rasulullah saw walaupun penguasanya dan pendetanya menolak. Banyak pula kaum Nasrani Arab yang akhirnya memeluk Islam. Inilah bentuk interaksi umat Islam dan kaum Nasrani yang berlangsung terus menerus hingga akhir zaman.
Bagaimana takdir kaum Nasrani yang tidak kembali dalam ketauhidan? Ada Katolik, Protestan, Ortodoks dan berbagai sekte lainnya. Di sebuah kota yang peganut Kristennya kuat dijuluki kota 1.000 gereja dengan berbagai sekte-sekte yang ada. Lihatlah wajah Romawi setelah menerima Kristen sebagai agama resmi. Lihatlah bagaimana perseteruan Eropa dan Amerika pasca penguasaan mereka terhadap Andalusia hingga saat ini.
Bagaimana dengan umat Islam? Umat Islam bisa jatuh pada takdir kaum Nasrani dan Yahudi yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Umat Islam bisa jatuh pada takdir kaum Musyrikin, Kafirin dan Munafikin. Sebab itulah, semua takdir yang berlaku pada kaum Yahudi, Nasrani, Kafirin, Musyrikin dan Munafikin, dijelaskan gamblang dalam Al-Qur'an.
Yahudi dan Nasrani jatuh pada 72 golongan. Umat Islam jatuh pada 73 golongan. Umat Islam berpeluang besar mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh Yahudi dan Nasrani. Namun, apa perbedaannya? Umat Islam masih memiliki kesempatan untuk bangkit. Yahudi dan Nasrani sudah terkunci jalanya untuk membangun peradaban yang bermartabat dan adil.
Umat Islam masih memiliki kesempatan menjadi umat terbaik, sedangkan Yahudi dan Nasrani tak lagi memiliki peluang lagi. Karena masih ada satu jalan bagi umat Islam yaitu kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Sedangkan Yahudi dan Nasrani, seandainya kembali kepada kitab sucinya yang saat ini ada sekali pun, tidak bisa merekayasa sejarahnya menjadi umat terbaik. Karena banyaknya penyimpangan dalam kitab sucinya. Seperti itu Al-Qur'an menjelaskan.
Yang ada dalam hati, jiwa, pikiran dan tindakan kaum Yahudi, seperti yang sudah tertulis di kitab sucinya. Yang ada di dalam hati, jiwa, pikiran dan tindakan kaum Nasrani, seperti yang sudah tertulis di dalam kitab sucinya. Itulah karakter abadi yang tak bisa direkayasa ulang kembali. Umat Islam boleh jatuh, terperosok dan tenggelam, tapi masih memiliki peluang untuk bangkit kembali karena terjaganya keaslian Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Hanya itu cara umat Islam menjadi umat terbaik. Kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.
0 komentar: