Tasawuf dan Pendidikan Bisnis
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Tak disangka, ternyata Syekh Abdul Qadir Jailani memiliki cara tersendiri bagaimana mendidik anak-anak menjadi seorang pebisnis. Tasawuf sangat berkaitan erat dengan bisnis. Beberapa ulama Tasawuf seperti Junaid Al Baghdadi ternyata seorang pebisnis pula.
Syekh Abdul Qadir Jailani mewasiatkan saat pengajian paginya, pada akhir Dzulqa'idah 545 H, di Ribath. Yaitu, "Ajarilah anak-anakmu keterampilan kerja hingga anak-anakmu bisa belajar memungut batu." Apa maksudnya?
Bisa memungut batu maksudnya, sang anak sudah mengerti bahwa batu bisa difungsikan untuk sesuatu dan memiliki nilai jual. Maka itu berarti dia telah belajar dan sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Itulah wasiat Syekh Abdul Qadir Jailani
Hal yang penting ditekankan tidak saja soal takwa tetapi juga kemandirian anak. Kemandirian anak menjadi prioritas kedua dalam pendidikan anak. Setelah itu, biarkan anak berjibaku dalam karyanya sendiri. Karena Allahlah yang akan melapangkan rezeki anak kita. Rezeki itu datangnya tepat pada waktu yang telah ditentukan Allah.
Anak yang mandiri, menurut Syekh Abdul Qadir Jailani, tak lagi membutuhkan bantuan orang tuanya. Beralih kepada kebutuhannya pada Allah. Jadi bila anak terus merengek pada orang tuanya, berarti kita gagal mendidik anak.
Di saat anak telah mandiri maka fokus orang tua adalah menyibukkan diri bersama Allah. Jangan sia-siakan diri untuk mengurus anak-anaknya lagi. Bila anak terus menggandoli orang tuanya, menurut Syekh Abdul Aadir Jailani, berarti ada kemaksiatan orang tua yang harus ditaubati.
Syekh Abdul Qadir Jailani mengutip sabda Rasulullah saw, "Jika seorang hamba memendekan amal, maka Allah akan menimpakan kesusahan padanya." Menurut Syekh Abdul Qadir Jailani, Allah akan mengujinya dengan kesusahan yang tak terduga, problematika keluarga, penderitaan anak-istri, kemerosotan laba dalam bisnis, kedurhakaan anak dan pembangkangan istri.
Kuncinya, memunculkan sense bisnis adalah sang anak bisa menilai, memahami dan merubah fungsi sesuatu menjadi sesuatu yang lainnya yang memiliki nilai jual. Yang dicontohkan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani adalah batu.
Mendidik anak jangan hanya menghadirkan anak di bangku sekolah, tetapi juga mendidik keterampilan kerja dan berbisnis. Begitulah wasiat Syekh Abdul Qadir Jailani
0 komentar: